Please enable / Bitte aktiviere JavaScript!
Veuillez activer / Por favor activa el Javascript![ ? ]

Awas, Racun Tomcat Lebih Mematikan Dari Kobra!

 
Surabaya – Soal serangan serangga jenis Tomcat di perumahan elit apartemen Eascoast, Pakuwon City Laguna Indah, Sukolilo Surabaya. Peneliti serangga asal Universitas Airlangga (Unair), Rosmanida menyebut maraknya aktifitas perburuan tokek yang notebene salah satu predator bagi serangga pemilik cairan beracun hemolim, itu menjadikan populasi Tomcat berkembang pesat.

“Eksosistemnya terganggu. Tokek yang menjadi predator serangga itu hampir habis diburu hingga serangga itu meningkat populasinya,” terang Rosmanida saat dihubungi wartawan, Jumat (16/03).
Dijelaskannya, tak hanya perburuan tokek saja yang menyebabkab keseimbangan alam terganggu. Faktor migrasi wilayah dan cuaca juga menjadi penyebab munculnya sebuah populasi hewan tertentu.
“Tak hanya habisnya predator. Migrasi dan cuaca juga bisa jadi penyebab. Binatang tertentu akan migrasi karena tempat asalnya terganggu oleh habitat lain,” jelasnya.
Sedang untuk migrasi karena cuaca, Rosmanida juga mengatakan, cuaca ikut andil menjadi bagian dari migrasi bawaan yang memicu perkembangan populasi Tomcat.

“Migrasi bisa melalui angin. Biasanya, serangga hanya mampu terbang 500 meter. Namun dengan hembusan angin, jangkauan terbangnya bisa lebih hingga puluhan kilometer. Tetapi, bisa saja serangga itu bawaan buah impor dari negara lain. Sebab yang migrasi itu induknya,” tambahnya.
Sementara itu, terkait ditemukannya Tomcat di perumahan elit Apartemen Eascoast, Pakuwon City Laguna Indah, Sukolilo Surabaya dengan jumlah relatif banyak, Rosmanida menduga, keberadaan Tomcat di lokasi tersebut sudah berlangsung lama. Hanya saja, pada saat itu belum ada yang mengetahui persembunyian induk Tomcat itu.
“Yang aneh itu lokasi penemuan itu, kok bisa di perumahan ya? Disana kan tidak ada semak belukar, dimana Tomcat biasa berkembang biak disana,” terangnya sembari mengatakan akan melakukan penyelidikan.
Sekedar diketahui, Tomcat adalah jenis serangga berdiameter 1 cm dengan nama ilmiah Kumbang Rove. Di Indonesia, Tomcat biasa disebut dengan Semut Semai, Semut Kayap.
Sementara untuk warna, Tomcat memiliki warna tubuh kuning gelap bergaris hijau serta kepala berwarna gelap dan bersayap, meski kerap kali merangkak.
Meski tak mengigit, serangga ini juga punya cairan racun yang berbahaya di dalam tubuh (kecuali sayap), toxin hemolimf namanya. Toksin ini dikenali sebagai ‘aederin’: (C24 H43 O9 N). Dimana racun ini 12 kali lebih mematikan dari bisa ular kobra.


loading...