Ragam masakan Indonesia kaya akan rempah-rempah dan cenderung pedas. Bahkan, bagi kebanyakan orang tidak bisa makan kalau tidak menggunakan sambal. Padahal jika Anda kebanyakan makan makanan pedas, akan menyebabkan perut mulas, melilit, atau diare. Tunggu dulu, ternyata terlalu banyak makan makanan pedas, bisa menyebabkan beberapa penyakit kronis seperti di bawah ini.
1. Refluks Asam
Refluks asam adalah pengaliran kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, peradangan, serta kerusakan kerongkongan. Makanan pedas pada dasarnya merupakan kombinasi asam. Ketika terlalu banyak asam masuk kedalam perut, maka akan berpotensi merusak dinding lambung.
2. Gastritis (Maag) Akut
Gastritis disebabkan peradangan dari mukosa lambung, membran yang melapisi perut. Serangan ringan gastritis terkadang dirasakan sesekali. Namun kebanyakan
orang berpikir itu hanyalah gangguan pencernaan sederhana. Gastritis akut biasanya ditandai dengan gejala seperti muntah, mual, demam, diare, serta sakit kepala.
3. Ulkus Gaster (Tukak Lambung)
Makanan pedas dapat menyebabkan luka pada lapisan mukosa yang sensitif atau pada usus kecil, yang biasa disebut duodenum (ulkus duodenum), atau juga di esofagus (ulkus kerongkongan). Tukak lambung yang menyakitkan biasanya menyebabkan rasa terbakar di perut, mual, muntah, dan penurunan berat badan.
4. Insomnia
Konsumsi makanan pedas meningkatkan temperatur tubuh yang menyebabkan insomnia. Sebaiknya hindari memakan makanan pedas saat makan malam.
5. Kehilangan Nafsu Makan
Makanan pedas aman dikonsumsi jika masih dalam batas yang wajar. Kebanyakan orang biasanya memakan makanan pedas 3 hingga 4 kali seminggu.
Agar tidak mengalami gangguan perut, Pecinta makanan pedas sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut:
- Makanan pedas hanya boleh dikonsumsi dalam makanan utama, bukan cemilan.
- Hindari mengkombinasikan gorengan berminyak dan makanan pedas yang dapat meningkatkan produksi asam lambung.
- Hindari memakan makanan pedas saat makan tengah malam.
- Minum susu dapat menetralkan produksi asam karena makanan pedas.
- Jika Anda mengalami masalah pencernaan karena makanan pedas, minum obat antasida satu jam setelah makan dan sebelum tidur.
sumber
1. Refluks Asam
Refluks asam adalah pengaliran kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, peradangan, serta kerusakan kerongkongan. Makanan pedas pada dasarnya merupakan kombinasi asam. Ketika terlalu banyak asam masuk kedalam perut, maka akan berpotensi merusak dinding lambung.
2. Gastritis (Maag) Akut
Gastritis disebabkan peradangan dari mukosa lambung, membran yang melapisi perut. Serangan ringan gastritis terkadang dirasakan sesekali. Namun kebanyakan
orang berpikir itu hanyalah gangguan pencernaan sederhana. Gastritis akut biasanya ditandai dengan gejala seperti muntah, mual, demam, diare, serta sakit kepala.
3. Ulkus Gaster (Tukak Lambung)
Makanan pedas dapat menyebabkan luka pada lapisan mukosa yang sensitif atau pada usus kecil, yang biasa disebut duodenum (ulkus duodenum), atau juga di esofagus (ulkus kerongkongan). Tukak lambung yang menyakitkan biasanya menyebabkan rasa terbakar di perut, mual, muntah, dan penurunan berat badan.
4. Insomnia
Konsumsi makanan pedas meningkatkan temperatur tubuh yang menyebabkan insomnia. Sebaiknya hindari memakan makanan pedas saat makan malam.
5. Kehilangan Nafsu Makan
Makanan pedas aman dikonsumsi jika masih dalam batas yang wajar. Kebanyakan orang biasanya memakan makanan pedas 3 hingga 4 kali seminggu.
Agar tidak mengalami gangguan perut, Pecinta makanan pedas sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut:
- Makanan pedas hanya boleh dikonsumsi dalam makanan utama, bukan cemilan.
- Hindari mengkombinasikan gorengan berminyak dan makanan pedas yang dapat meningkatkan produksi asam lambung.
- Hindari memakan makanan pedas saat makan tengah malam.
- Minum susu dapat menetralkan produksi asam karena makanan pedas.
- Jika Anda mengalami masalah pencernaan karena makanan pedas, minum obat antasida satu jam setelah makan dan sebelum tidur.
sumber
loading...