Orang yang memiliki kelebihan berat badan alias gemuk cenderung lebih mudah mengorok saat tidur. Jaringan yang berlebihan pada orang gemuk bisa menyempitkan bagian tenggorokan sehingga ngorok lebih mungkin terjadi.
"Orang gemuk cenderung mengorok karena lemak yang berlebihan memberikan beban tambahan saat tidur," ujar dr Andreas Prasadja, RPSGT, ahli kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran Jakarta, saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (19/6/2013).
Dikutip dari Mayoclinic, orang gemuk cenderung memiliki lemak tubuh yang terlalu banyak. Nah, beberapa lemak ini terkumpul di bagian tubuh tertentu seperti di leher dan daerah tenggorokan.
Lemak yang ada di leher dan tenggorokan akan menyempitkan saluran udara sehingga sulit untuk mengatur napas. Ketika seseorang berbaring, posisi tubuhnya akan makin mempersempit saluran udara, sehingga mendengkur jadi bagian dari tubuh karena berusaha mengambil oksigen.
Peningkatan lemak juga mempengaruhi jaringan otot yang baik, sehingga menjadi kehilangan massa otot dan jaringan di tenggorokan menjadi kendur. Hal-hal inilah yang menyebabkan seseorang lebih mudah mendengkur.
Jika murni akibat kegemukan biasanya dengan menurunkan berat badan seringkali bisa memperbaiki masalah. Tapi jika obesitas sudah dikombinasikan dengan penyebab lain, maka diperlukan penanganan lebih lanjut.
Menurut dr Andreas, orang yang tidur mengorok bisa menderita sleep apnea yang mengacu pada terganggunya pernapasan selama 10 detik atau lebih. Nah, gangguan tidur ini tidak bisa menyebabkan seseorang menjadi kurus.
"Jadi, misalnya sudah melakukan diet mati-matian kok tidak kurus-kurus itu bisa jadi karena sleep apnea. Hal ini terjadi karena metabolisme dalam tubuhnya terganggu. Seperti misalnya kalau begadang bawaannya jadi laper sehingga memutuskan untuk makan," terang dokter yang akrab disapa dr Ade ini.
sumber
loading...