Pernahkah Anda menyajikan makanan untuk bayi Anda dengan nasi dan
lauk yang dicampur menjadi satu entah dibuat tim atau tidak? Jika ya
sebaiknya ubah kebiasaan itu.
Menurut Ketua Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan
Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. dr. Damayanti
Sjarif, Sp.A (K) sebaiknya untuk Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) jangan
campurkan nasi dengan lauk.
"Ini kebiasaan yang masih dilakukan
para ibu, mencampur nasi dengan wortel, ati kemudian ditim. Sebaiknya
ini jangan lagi dilakukan, karena tidak membuat bayi berkembang dengan
rasa makanan.
Anak harus diperkenalkan satu satu, ini rasa wortel, ini rasa nasi," kata Damayanti. Selain Damayanti, Sekertaris Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Sri Sudaryati, SpA (K) mengatakan jadikan waktu makan menjadi menyenangkan.
Anak harus diperkenalkan satu satu, ini rasa wortel, ini rasa nasi," kata Damayanti. Selain Damayanti, Sekertaris Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Sri Sudaryati, SpA (K) mengatakan jadikan waktu makan menjadi menyenangkan.
"Jangan dicampur nanti anak tidak bisa membedakan
mana rasa wortel, nasi, ati dan makanan yang dicampur lainnya. Jadikan
waktu makan menjadi menyenangkan dengan mengenalkan makanan kepada anak
satu persatu, itu proses belajar anak," kata Sri. Damayanti menambahkan
makanan yang tidak dicampur dapat mendeteksi alergi pada anak.
"Kalau
tidak dicampur kita jadi tahu anak itu alergi atau tidak. Kalau
dicampur dan anak alergi, jadi sulit mengetahui anak alergi apa," tambah
Damayanti.
MP-ASI diberikan kepada anak setelah usia enam bulan,
hal ini untuk mengoptimalkan kebutuhan bayi seperti nutrien dan
mikronutrien yang sudah tidak didapat lagi dari ASI. "ASI merupakan
asupan nutrisi terbaik selama enam bulan, setelah itu bayi perlu
ditambah MP-ASI agar nutrien seperti protein, karbohidrat, vitamin dan
mikronutrien seperti zat besi, seng, kalsium, fosfor, magnesium dan
vitamin A dapat tercukupi," ujar Sri.
loading...