Charivari juga dikenal sebagai "Shivaree" yaitu salah tradisi dalam ijab kabul yang paling menyebalkan , tradisi ini berasal dari negara Prancis. Dalam kamus , kata Charivari mempunyai definisi "nyanyian atau teriakan yang sumbang yang disertai bunyi pukulan panci , ketel dan perkakas lain yang dapat mengeluarkan bunyi keras untuk mengganggu pengantin baru".
Tradisi yang asing ini menjadi popular pada kurun ke-19 , namun tradisi ini tidak hanya mampu ditemui di Prancis , melainkan juga ada di Amerika dan Kanada. Charivari di mulai pada malam ijab kabul pasangan pengantin gres , sebuah pertemuan besar diadakan dari teman-teman , anggota keluarga dan tamu ijab kabul lainnya akan berkumpul di luar rumah pengantin gres dan melanjutkan untuk membuat kebisingan menjengkelkan dan seheboh serta sebanyak mungkin.
Mereka memukul-mukul panci , ketel , drum , penggorengan , kaleng , tong dan sebagainya serta bernyanyi dengan bunyi yang sumbang menyerupai lolongan srigala atau apapun cara lainnya yang mereka mampu gunakan untuk mengganggu pasangan penganin gres yang seharusnya menikmati malam pertama dengan romantis dan hening , sehingga semuanya berjalan indah.
Berbagai cara ditempuh 'para pengganggu pernikahan' malam pertama ini dengan membuat bunyi yang sebising dan semengganggu mungkin pasangan pengantin gres tersebut. Wah bila ini ada di indonesia bagaimana Stress-nya para pengantin disini.
Ini yaitu sebuah tradisi yang cukup buruk untuk mencoba merusak malam ijab kabul seseorang. Dan sebagai catatan menyampaikan bahwa para pembuat kegaduhan tidak sekedar mengganggu , namun adakala juga menjadi pengacau.
Dalam satu pola pada tahun 1910 , sekelompok pengusaha (kolega dari perusahaan asosiasi dari ayah pengantin wanita) masing-masing bersikeras mencium pengantin wanita bila tidak mau mengadakan tradisi Charivari di ijab kabul anak koleganya tersebut , kemudian mereka juga menuntut uang sebelum berangkat.
Tidak hanya membuat keributan kegaduhan ala Charivari , namun mereka masih menyayat ban kendaraan beroda empat pengantin gres tersebut. Pusing juga kalau jadi penganten gres harus ada tradisi 'kacau' menyerupai Charivari ini. Gimana kalau malam pertama kalian diberi program Charivari? Stress duluan balasannya ejakulasi dini haha kacau.
Tradisi yang asing ini menjadi popular pada kurun ke-19 , namun tradisi ini tidak hanya mampu ditemui di Prancis , melainkan juga ada di Amerika dan Kanada. Charivari di mulai pada malam ijab kabul pasangan pengantin gres , sebuah pertemuan besar diadakan dari teman-teman , anggota keluarga dan tamu ijab kabul lainnya akan berkumpul di luar rumah pengantin gres dan melanjutkan untuk membuat kebisingan menjengkelkan dan seheboh serta sebanyak mungkin.
Mereka memukul-mukul panci , ketel , drum , penggorengan , kaleng , tong dan sebagainya serta bernyanyi dengan bunyi yang sumbang menyerupai lolongan srigala atau apapun cara lainnya yang mereka mampu gunakan untuk mengganggu pasangan penganin gres yang seharusnya menikmati malam pertama dengan romantis dan hening , sehingga semuanya berjalan indah.
Berbagai cara ditempuh 'para pengganggu pernikahan' malam pertama ini dengan membuat bunyi yang sebising dan semengganggu mungkin pasangan pengantin gres tersebut. Wah bila ini ada di indonesia bagaimana Stress-nya para pengantin disini.
Dalam satu pola pada tahun 1910 , sekelompok pengusaha (kolega dari perusahaan asosiasi dari ayah pengantin wanita) masing-masing bersikeras mencium pengantin wanita bila tidak mau mengadakan tradisi Charivari di ijab kabul anak koleganya tersebut , kemudian mereka juga menuntut uang sebelum berangkat.
Tidak hanya membuat keributan kegaduhan ala Charivari , namun mereka masih menyayat ban kendaraan beroda empat pengantin gres tersebut. Pusing juga kalau jadi penganten gres harus ada tradisi 'kacau' menyerupai Charivari ini. Gimana kalau malam pertama kalian diberi program Charivari? Stress duluan balasannya ejakulasi dini haha kacau.
loading...