Juru Kunci - Dalam rangka
peningkatan keamanan dan penguatan alat utama sistem senjata (Alutsista)
TNI, Indonesia akan membeli delapan helikopter AH-64D Apache Longbow
dari Amerika Serikat. Pembelian itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS
Hillary Clinton setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri
RI Marty Natalegawa di Washington, Kamis (20/9).
Rencana
peremajaan alutsista Indonesia memang sudah dilakukan oleh pemerintah
sejak beberapa tahun terakhir, mulai dari pesawat tempur, kapal selam,
tank dan juga helikopter.
Berikut lima alutsista terbaru TNI yang disiapkan untuk memperkuat pertahanan dan keamanan wilayah Indonesia.
1. Super Tucano
Empat pesawat
tempur taktis ringan Super Tucano EMB-314/A-29 baru saja sampai di
Indonesia pada Sabtu (1/9) lalu di Halim Perdana Kusuma.
Pesawat asal
Brasil ini bermesin single turboprop dan piawai dalam tempur ringan.
Kecepatannya yang rendah membuat pesawat ini biasanya diperuntukan untuk
mata-mata udara.
Super Tucano
dilengkapi dengan 2 senapan mesin dan juga bisa dipasang bom sejenis
MK-81 dan MK-82, peluncur roket jamak, dan bom berpemandu Laser.
Sejak
diperkenalkan dan dipakai Brasil pada tahun 2004, Super Tucano EMB-314
terbukti berhasil melakukan misi penjagaan perbatasan di kawasan Amazon
yang terkenal sangat rawan dengan aktivitas penyelundupan dan
perdagangan narkotika.
2. Kapal selam
Tiga kapal
selam Changbogo buatan Korea Selatan berhasil menarik perhatian
pemerintah, kapal selam Changbogo yang relatif kecil dianggap tepat
untuk bermanuver di laut Indonesia.
Changbogo
didesain untuk menghancurkan kapal selam lawan, kapal permukaan,
melindungi pangkalan dan misi pengintaian. Pada saat menyelam, kapal
selam ini dapat turun hingga kedalaman 250 m. Dengan dilengkapi dengan 4
MTU mesin diesel, kapal selam ini dapat melaju dengan kecepatan
maksimum 21 knots (posisi menyelam) dan 11 knots (posisi permukaan).
Kapal selam ini
juga dilengkapi 8 buah 533mm/21 inch torpedo di haluan dan
dipersenjatai dengan total 14 torpedo atau 28 ranjau laut. Kapal selam
ini juga mampu untuk beroperasi secara terus menerus selama 2 bulan
dengan 40 orang kru.
kapal selam
yang dibeli dari Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) akan
tiba pada tahun 2015, selain itu Indonesia juga akan mendapatkan
keuntungan karena satu dari tiga kapal selam akan dibuat di Indonesia.
3. Heli AH-64D Apache Longbow
Helikopter
buatan Boeing ini merupakan jenis penyerbu/tempur yang bisa diterbangkan
dalam berbagai cuaca. Helikopter serbu ini dikendalikan oleh dua orang
crew dan persenjataan utamanya terdiri dari sebuah senapan mesin M230
kaliber 30 mm.
Helikopter ini
juga bisa membawa gabungan persenjataan lain seperti AGM-114 Hellfire
dan pod roket Hydra 70 di empat hard point pada pangkal sayap. Apache
merupakan helikopter penyerang utama bagi Angkatan Darat Amerika Serikat
Indonesia
rencananya akan membeli delapan helikopter ini dari Amerika Serikat
setelah ada pertemuan antara Menteri Luar Negeri RI dan AS Kamis (20/9)
kemarin di Washington.
4. Main Battle Tank (MBT) Leopard
Indonesia
dipastikan membeli Main Battle Tank (MBT) Leopard dari Jerman, sebanyak
15 unit pertama akan tiba pada bulan Oktober 2012. Recananya 100 unit
MBT akan dipersiapkan untuk modernisasi Alutsista TNI.
Awalnya tank
dapat memuat 4 orang ini akan didatangkan dari Belanda, namun muncul
kontroversi karena seratus unit yang akan diboyong dari negeri kincir
angin tersebut adalah tank bekas.
Tank yang jadi
andalan pasukan tempur Jerman, Kanada, Yunani, Belanda, Portugis dan
Spanyol ini dilapisi baja terbaru yang diklaim mampu menghentikan
proyektil peluru dengan bobot mencapai 60 ton.
Kecepatan
maksimal hingga 72 Km/jam, mampu mendaki hingga kemiringan 60 derajat
dan memiliki daya jelajah 550 Km. Sementara untuk senjata, Leopard
mengandalkan meriam Rheinmetall berkaliber 120 mm dan bisa membawa
hingga 42 peluru kanon. Selain itu, tank ini dilengkapi dua senapan
mesin 7,62 mm.
5. Kapal cepat rudal
Alutsista
Terbaru TNI AL yang diluncurkan pada Jumat (31/8) lalu adalah buatan
anak bangsa yaitu kapal cepat rudal (KCR) Trimaran yang kini diberi nama
KRI Krewengan.
Kapal yang
memiliki panjang 63 meter ini bisa menempuh kecepatan maksimal 35 knot
atau didarat setara 65 Km/jam dan bisa dipersenjatai dengan berbagai
tipe/sistem rudal, seperti rudal C705 buatan China, RBS15, Penguin atau
Exocet, meriam 40–57 mm serta senjata tembak cepat Close in Weapon
System (CIWS).
Teknologi
tinggi berbahan serat karbon vinylester diaplikasikan untuk membuat bodi
yang juga berdesain siluman hingga sulit dideteksi radar. Selain itu
juga dipersenjatai peluru kendali dengan jarak tembak hingga 120
kilometer.
Namun kapal ini
masih akan menjalani serangkaian uji coba di laut serta pemasangan
sistem deteksi dan persenjataan. Kapal pertama dari empat kapal bertipe
serupa yang dipesan TNI AL ini ditargetkan bisa beroperasi penuh pada
awal 2013.
loading...