Bisa dibayangkan, suatu hari nanti manusia mampu menemukan alien. Manusia menjelajah kosmos mencari sinyal radio mereka dan menemukannya. Namun apa yang terjadi kemudian?
Secara teori, kehidupan bisa muncul di Mars atau bulan Yupiter, Europa di mana keduanya tampak miliki lautan bawah tanah. "Ini konsisten dengan eksplorasi manusia di sistem surya, makhluk cerdas ini bisa berevolusi di lautan Europa," kata astronom Jacob Haqq-Misra dari Pennsylvania State University.
Kemungkinan lain, Haqq-Misra mengatakan, makhluk luar bumi cerdas menempuh perjalanan dari sistem bintang jauh dan tinggal di tata surya. "Mereka mungkin hidup di markas rahasia di Mars atau bulan atau di sabuk asteroid," lanjutnya.
Mengingat skenario ini, apa yang akan terjadi jika ras alien benar ditemukan? Saat ini banyak laporan muncul melaporkan penampakan piring terbang yang terus menginvasi psikologi manusia. Dari astronom hingga pengamat antropolog UFO memiliki skenarionya masing-masing.
Perjalanan penemuan
Menurut astronom senior Seth Shosta di SETI Institute di Mountain View, California, skenario kontak paling mungkin adalah, ras alien yang ditemukan akan sangat primitif. Asumsi ini berdasarkan kenyataan, alam semesta yang bisa dieksplorasi tak menunjukkan tanda-tanda menyembunyikan makhluk maju.
Selanjutnya, mengingat begitu sulitnya eksplorasi ruang angkasa, diperkirakan, penjelajah yang ada akan jauh lebih maju dari makhluk yang ditemukan. Hal ini mempermudah pembuatan protokol untuk pertemuan pertama, Jika saat mendarat di Mars atau Europa ditemukan alien dari trilobita, "Hal yang harus dilakukan seperti yang dilakukan Darwin, mengumpulkan sampel dan membawanya ke Bumi," kata Shostak.
Tujuh langkah
Shostak mengatakan, ukuran alam semesta dan kesulitan menghadapi alam membuat kelangkaan kehidupan membuat dua makhluk ini berlomba kecerdasan. Penulis Robert Freitas yang menguraikan skenario kontak asing militer Amerika Serikat (AS) pada 1950 mengembangkan prosedur tujuh langkah kontak berdasarkan langkah-langkah logis.
Menurut langkah-langkah tersebut, manusia akan mulai melakukan pengawasan jarak jauh dan pengumpulan data, kemudian akhirnya beralih kepada kunjungan rahasia dengan tujuan mengukur karakteristik kinerja dari kendaraan dan persenjataan alien.
Jika semuanya berjalan lancar, manusia melakukan kunjungan singkat, mengamankan spesimen tanaman, hewan, dan makhluk-makhluk cerdas itu. Selanjutnya, manusia akan memperkenalkan diri dan menunjukkan eksistensi yang tak berbahaya. Terakhir, jika semua berjalan lancar, tak ada alasan kontak kedua ras ini menimbulkan bencana.
"Katakan misi masa depan untuk Europa ini mengungkap bukti tak terbantahkan makhluk atau peradaban cerdas," kata Haqq-Misra. Eksplorasi terus dilakukan dan pada akhirnya manusia akan melakukan kontak, lanjutnya.
"Namun, 'prinsip pencegahan' akan menunda eksplorasi manusia hingga eksplorasi robot mengkonfirmasi penduduk Europa tak berbahaya," katanya.
Alien menjajah
Di sisi lain, ada skenario kedua Haqq-Misra di mana ras alien dua kali lipat lebih pintar dari manusia. Sama seperti semut yang tak bisa memahami perilaku manusia, manusia tak mungkin memahami bagaimana lomba ini akan bereaksi pada manusia.
"(Astronom) Carl Sagan menduga, alien bisa bepergian antar bintang dan mereka melakukannya untuk agresi dan perang dan sebagainya," kata Shostak. Menurutnya, agresi berkembang sebagai sifat di antara penghuni bumi karena membantu manusia mendapatkan dan melindungi sumber daya.
Meskipun alien mungkin berkembang dalam kondisi yang sama sekali berbeda, tekanan untuk mengamankan sumber daya yang terbatas mungkin akan membentuk perilaku mereka pula. "Saya duga, sumber daya akan terbatas di mana saja di alam semesta," katanya.
Jika Sagan benar, maka umat yang bijaksana yang ditemui akan memperlakukan manusia dengan pertimbangan yang sangat besar dan rasa hormat, sementara mereka pun akan menggunakan teknologi untuk memastikan manusia memperlakukannya dengan cara yang sama.
loading...