Pernah denger tentang Assasin? Mungkin buat lo yang maniak game ada tuh
game assassin. Ya selama ini kita tau kalau assassin itu pembunuh
bayaran yang keren. Iya kan? Tapi gak banyak dari kita yang tau kalau
sebenarnya assassin itu bukan imajinasi macem serial naruto melainkan
kisah nyata. Assasin itu para “ninja” dari Arab yang banyak membunuh
para penjabat kerajaan di Arab tempo dulu. Saking terkenalnya kemampuan
assassin sampai Eropa pun mengadopsi Assasin ini jadi perbincangan
hangat di dataran biru itu bahkan jadi kosa kata baru dalam bahasa
Inggris sampai sekarang ( dalam bahasa Inggris, Assasin : perampok,
pembunuh). Ya… sampai sekarang.
visualisasi assassin... creed assassin
Apa Assasin itu?
Assasin adalah sebuah gerakan poltik yang memiliki kemampuan khusus
dalam membunuh dan menyelinap. Didirikan oleh Hasan bin Shabah.
Pemikiran mereka mirip dengan sekte Isma’iliyah Fathimiyah Masyriqiyah.
Mereka juga percaya tentang doktrian messianic. Target mereka kebanyakan
pejabat-pejabat yang gak sepaham dengan mereka, terutama dari golongan
sunni. Assasin berasal dari kata ‘Hasyasyin’ dari kata ‘Hasyisy’ yang
artinya ganja.
Hasan bin shabah... pendiri assassin
Gimana seh sepak terjang Assasin?
Zaman dulu, ada golongan dari Islam yang ogah tunduk ke kekuasaan
Abbasiyah di Baghdad dan mereka lebih memilih jadi rebellion . Tapi
mereka bukan kaum rebellion sembarangan kayak anak punk yang nongkrong
di jalan-jalan, tapi mereka bikin diri mereka jadi kaum yang punya
teknik membunuh yang hebat dan memberontak ke kekuasaan Abbasiyah. Yang
mendirikan Assasin ini namanya Hasan bin Shabah. Hasan bin Shabah ini
punya pemikiran yang beda dengan orang Islam kebayakan. Dia, percaya
kalau sebenarnya yang sah berkuasa itu bukan raja-raja dinasti Abbasiyah
tapi keturunan Ali bin Abi Thalib (menantu Muhammad SAW). Dia percaya
kalau sebentar lagi Imam Al-Mahdi yang kalau dalam ajaran Islam itu sang
penolong Umat Islam di akhir zaman bentar lagi akan datang (
kenyataannya sampai sekarang aja belum datang, padahal kan kalau
Al-Mahdi udah datang, era kebebasan dajjal dari biara merah Khurasan
akan tiba. Berarti pemikiran hasan bin Shabah itu ngaco). Karena itu dia
percaya kalau kiamat udah makin dekat. Trus, Hasan Bin Shabah ini pergi
ke benteng Alamaut di Iran sekarang dan dia mulai merekrut
pasukan-pasukan yang bakal dia bentuk jadi ninja. Pasukan-pasukan ini
kebayakan dari orang-orang melarat yang begah dengan pejabat-pejabat
yang kaya raya. Pas udah jadi, pasukan ini dikasih nama Hasyasyin, oleh
orang barat dipanggil assassin.
Kenapa dikasih nama Hasyasyin? Sebenarnya kata Hasyasyin ini asalnya
dari kata Hasisy yang artinya ganja. Ya karena assassin ini hobi banget
nyimeng. Lo tau lah… kursus membunuh itu berat banget apalagi mereka itu
bakal dibentuk jadi pasukan elit yang harus bisa membunuh dengan rapi,
efisien, dan kabur dengan cepat. Makanya mereka kalau abis latihan
mereka pada nyimeng. Pas lagi nyimeng itulah mereka ngerasa lagi ada di
surga yang dikelilingi oleh bidadari-bidadari padahal kenyataannya
mereka ada di goa, dan yang mereka liat bidadari itu sebenarnya
tawanan-tawanan wanita yang mereka taruh di goa, ya walau tawanan mereka
itu juga cantik-cantik. Dasar.
gambar assassin
Nah senjata utama mereka itu pisau arab yang namanya ‘khanjar’. Mereka jago manjat gedung, menara, masjid, istana, dan punya kemampuan menyusup yang hebat. Nah, di bawah perintah Hasan bjn Shabah, assassin dikirim ke daerah-daerah yang banyak pejabat yang mau mereka bunuh. Hasilnya, banyak pejabat yang mati di jalan raya, atau dalam istanya dengan tidak diketahui oleh orang-orang sekitarnya siapa yang membunuhnya. Teror Assasin ini bikin dua Negara, yakni Abbasiyah dan Turki Seljuk yang gede banget itu mencekam. Akhirnya setelah dilakukan penyelidikan-penyelidikan, Sultan Sanjar tau kalau Assasin itu pasukan pembunuh dari Hasan Bin Shabah dan markas mereka itu di benteng Alamaut ( btw ni benteng tempatnya di puncak gitu kayak kastil). Nah akhirnya si sultan ini memerintahkan pasukannya menyerang benteng Alamaut ini. Udah berkali-kali nyerang tapi pasukan sang sultan gak berhasil juga mengalahkan assassin di benteng Alamaut karena secara individu, skill pasukan sultan dan para Assasin itu jauh banget. Jelas para Assasin lebih hebat kemampuannya.
Sampai pada suatu saat ketika sang sultan tidur di kemahnya ketika dalam
misi menyerbu benteng Alamaut untuk yang kesekian kali, dia kaget pas
bangun dari tidur. Dia mendapati sebuah khanjar telah menancap di kasur
dekat jantungnya, dan pada gagang Khanjar itu ada secarik kertas yang
isinya “Jangan diteruskan peperangan ini. Karena kalau kami bermaksud
hendak membunuh tuan, tidak ada satu kekuatan yang dapat menghalangi”.
Teknik membunuh assassin emang keren, missal mereka pernah membunuh satu
menteri, kemudian sang assassin tersebut sengaja membiarkan dirinya
tertangkap dan mengatakan kalau ada 13 menteri yang menjadi dalang
pembunuhan tersebut dan walhasil 13 menteri tersebut dibunuh, padahal
13 menteri itulah yang setia pada sultan dan memang 13 menteri itu yang
jadi target utama assassin bukan satu menteri yang dibunuh di awal.
Setelah Hasan bin Shabah wafat, Assasin masih sempet jaya untuk beberapa
decade tapi setelah beberapa lama, kemampuan membunuh mereka makin
menurun karena udah gak ada tokoh yang kuat seperti Hasan bin Shabah.
Akhirnya mereka bisa dikalahkan oleh bangsa mongol dan juga oleh pasukan
Dhohir bebris. Sekarang golongan kecil assassin masih ada di Iran,
Syria, dan di Negara-negara bekas Uni Sovyet tapi jelas kemampuan
membunuh mereka udah jauh melemah gak kayak dulu.
loading...