Please enable / Bitte aktiviere JavaScript!
Veuillez activer / Por favor activa el Javascript![ ? ]

Bebarapa Fakta Ilmiah Tentang Cinta yang Mencengangkan

Sahabat pasti pernah atau sering merasakan jatuh cinta. Bagi banyak orang cinta adalah hal misterius datangnya. Banyak yang kemudian yang tidak didasarkan pada segi ilmiah. Bahkan orang menganggap bahwa cinta tidak bisa ditinjau secara ilmiah. Tapi tunggu dulu, kali ini saya akan memaparkan Bebarapa Fakta Ilmiah Tentang Cinta yang Mencengangkan dan harus diketahui.


1. Fakta Ilmiah Pertama

Cinta sebagai cara untuk bertahan hidup. Hewan-hewan yang membentuk kemitraan jangka panjang memiliki tiga tahap "hubungan" yaitu: keinginan, gairah dan kasih sayang. Keinginan biasanya tidak selalu menyiratkan orientasi seksual yang diarahkan pada seseorang (di sini ahli zoologi mengasumsikan kebutuhan dasar seperti kepuasan, kelaparan, kehausan, dan hasrat seksual). Gairah diasumsikan komitmen untuk tujuan tertentu. Kasih sayang adalah hubungan yang kuat antara pasangan yang disesuaikan untuk menyediakan program pemuliaan jangka panjang. Nenek moyang kita menggunakan program yang sama sebagai cara untuk bertahan hidup dan menyelamatkan eksistensi mereka.

2. Fakta Ilmiah Kedua

Cinta berlangsung dari 1,5 sampai 3 tahun. Fakta ini telah mendapat dasar keilmuan biologis. Periode waktu ini menjamin partisipasi ayah dalam bulan-bulan yang paling sulit pertama bagi ibu dan kehidupan anak. Jika pasangan bertemu dengan inkonsistensi tertentu seperti nonreciprocity, perpisahan yang panjang atau jadwal yang berbeda, rasa cinta dapat bertahan lebih lama lagi. 

3. Fakta Ilmiah Ketiga


Cinta itu "buta". Hasil analisis gambar yang dikirim oleh ilmuwan dari Jerman, para peneliti telah menemukan bahwa beberapa zona otak yang biasanya aktif, ternyata tidak berfungsi ketika seseorang jatuh cinta.


4. Fakta Ilmiah Keempat

Darimana depresi itu berasal. Ketika seseorang menderita patah hati ia melalui dua tahap situasi. Pada awalnya, terjadi peningkatan dopamin di multifold. Akibatnya, seseorang merasa marah, tersinggung, dan sensitif, (bahasa kerennya "Galau" lah). Namun, cepat atau lambat, pada tahap kedua dimulai ketika tingkat dopamin drop secara cepat yang menyebabkan depresi berat.

5. Fakta Ilmiah Kelima

Serotonin membunuh cinta. Jika seekor tikus percobaan diberi serotonin dosis tinggi, tikus tersebut akan menolak pasangannya dan mulai untuk bersanggama dengan semua tikus. Serotonin diyakini mengurangi tingkat dopamin dan selanjutnya menghilangkan perasaan cinta. Semua antidepresan modern secara signifikan meningkatkan kadar serotonin dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui kapan untuk berhenti dan menyalahgunaan bahan kimia tersebut.

6. Fakta Ilmiah Keenam

Cinta dapat dibandingkan dengan kokain. Jika Anda telah melihat tomography dari seseorang yang jatuh cinta, maka Anda akan melihat detail yang menarik, yaitu: dua zona dalam otaknya yang bertanggung jawab untuk (yang disebut) sistem penghargaan akan menjadi sangat bingung. Para ilmuwan menandai eksitasi otak manusia terhadap pengaruh dosis tinggi dopamin - yaitu zat yang menginduksi kesenangan. Fakta yang menarik adalah bahwa tingkat kesenangan yang setinggi itu biasanya hanya dicapai saat mengkonsumsi kokain. Jadi Anda tidak perlu Narkoba, Anda cukup merasakan jatuh cinta untuk merasakan efek yang sama.

sumber
loading...