Terkadang jatuh cinta bisa membuat orang melakukan hal-hal aneh untuk
mendapatkan pasangannya. Di berbagai negara terdapat berbagai tradisi
unik untuk mendapatkan pasangan atau pacar.
Berikut ritual budaya aneh di beberapa negara yang dilakukan demi cinta:
Berikut ritual budaya aneh di beberapa negara yang dilakukan demi cinta:
Gerewol
Dalam suku Afrika Wodaabe, seorang laki-laki wajib berpakaian dan memakai make up untuk menarik perhatian perempuan. Dalam suku ini ada festival tahunan untuk mencari pacar yang disebut dengan 'Gerewol'. Festival ini diadakan selama seminggu, para laki-laki bedandan dan dimasukkan ke dalam kompetisi menari yang disebut 'Yaake'. Dalam tarian ini, para pesaing membentuk satu baris sambil menari, dan disaksikan oleh penonton yang sebagian besar perempuan. Jurinya yang menilai biasanya terdiri dari tiga wanita mereka memilih pemengang bedasarkan keterampilan menari.
Tradisi Bersiul di Meksiko
Laki-laki biasanya selalu bersiul apabila ada perempuan yang menarik dihadapannya, perilaku ini termasuk perilaku yang buruk. Tetapi dalam suku Kickapoo Meksiko telah menggunakan tradisi ini selama beberapa dekade untuk berbisik dan berkomunikasi dengan pasangan mereka. Bersiul biasanya dilakukan oleh warga desa, selama senja. Cara ini dilakukan untuk merencanakan pertemuan di malam hari. Untuk mencegah kekeliruan, pasangan memiliki nada unik yang dibuat oleh setiap pasangan agar mereka dapat dengan mudah mengenali nada tersebut.
Bomena
Cinta bisa membuat seorang laki-laki melakukan hal-hal aneh, seperti menyelinap ke kamar seorang perempuan di tengah malam. Bagi orang Bhutan, tradisi ini telah mendarah daging dalam budaya mereka untuk memperpanjang waktu pacaran yang dikenal dengan 'malam berburu'.
Secara resmi namanya dikenal sebagai 'bomena', malam berburu dimulai di daerah pedesaan timur Bhutan, dan melibatkan seorang laki-laki yang akan menyelinap ke kamar seorang perempuan dan bermalam di sana. Jika tertangkap dia harus menikahi gadis itu atau bekerja pada keluarga perempuan.
Tradisi malam berburu terus diamati saat ini, terutama oleh orang-orang timur Bhutan. Untuk mengatasi hal ini, beberapa undang-undang yang dimasukkan melindungi perempuan. Selain itu, rumah setiap wargan di kunci dengan kunci baja untuk mencegah pemburu masuk. Perdebatan tentang tradisi ini masih berlangsung untuk aspek moral dan etika praktek. Apakah tradisi ini akan terus berlangsung atau dihilangkan?
Usaba Sambah Festival
Orang-orang dari desa Tenganan Bali telah menjadi pejuang cinta dengan membuat takik untuk ritual Usaba Sambah Festival. Acara ini diadakan setiap Mei, acara ini dikhususkan untuk semua laki-laki di desa yang belum menikah untuk mendapat kesempatan agar menarik perhatian para wanita.Para laki-laki bertarung dalam sebuah arena, yang di senjatai dengan daun berduri dari tanaman pandan, dan dengan perisai bambu untuk melindungi mereka. Sementara itu, para perempuan yang belum menikah semangat untuk menonton aksi tersebut untuk mendapat perhatian laki-laki.
Festival Meal Sisters
Perempuan dari kelompok etnis Miao di Barat Daya Cina memiliki cara yang sangat unik untuk berkomunikasi dengan pasangan mereka. Dalam festival Meal Sisters yang diadakan setiap April, perempuan di daerah tersebut menggunakan pakaian dengan hiasan ketan dalam empat warna yang berbeda, warna-warna ini yang mewakili empat musim di Cina. Mereka kemudian memberikan beras yang digulung dalam saputangan untuk seorang laki-laki yang tertarik kepada mereka.
Jika laki-laki ingin mengetahui apakah ia telah menyukai seorang perempuan, maka ia harus membuka saputangan dan menyaring berasnya. Kalau sang laki-laki menemukan dua sumpit merah maka kabar baik, ini berarti perempuan itu menyukainya juga. Jika hanya satu sumpit maka perempuan itu telah menolaknya dengan sopan. Celakalah orang yang mendapatkan bawang putih atau cabai, artinya sang perempuan tidak tertarik dengannya dan menolaknya.
sumber
Dalam suku Afrika Wodaabe, seorang laki-laki wajib berpakaian dan memakai make up untuk menarik perhatian perempuan. Dalam suku ini ada festival tahunan untuk mencari pacar yang disebut dengan 'Gerewol'. Festival ini diadakan selama seminggu, para laki-laki bedandan dan dimasukkan ke dalam kompetisi menari yang disebut 'Yaake'. Dalam tarian ini, para pesaing membentuk satu baris sambil menari, dan disaksikan oleh penonton yang sebagian besar perempuan. Jurinya yang menilai biasanya terdiri dari tiga wanita mereka memilih pemengang bedasarkan keterampilan menari.
Tradisi Bersiul di Meksiko
Laki-laki biasanya selalu bersiul apabila ada perempuan yang menarik dihadapannya, perilaku ini termasuk perilaku yang buruk. Tetapi dalam suku Kickapoo Meksiko telah menggunakan tradisi ini selama beberapa dekade untuk berbisik dan berkomunikasi dengan pasangan mereka. Bersiul biasanya dilakukan oleh warga desa, selama senja. Cara ini dilakukan untuk merencanakan pertemuan di malam hari. Untuk mencegah kekeliruan, pasangan memiliki nada unik yang dibuat oleh setiap pasangan agar mereka dapat dengan mudah mengenali nada tersebut.
Bomena
Cinta bisa membuat seorang laki-laki melakukan hal-hal aneh, seperti menyelinap ke kamar seorang perempuan di tengah malam. Bagi orang Bhutan, tradisi ini telah mendarah daging dalam budaya mereka untuk memperpanjang waktu pacaran yang dikenal dengan 'malam berburu'.
Secara resmi namanya dikenal sebagai 'bomena', malam berburu dimulai di daerah pedesaan timur Bhutan, dan melibatkan seorang laki-laki yang akan menyelinap ke kamar seorang perempuan dan bermalam di sana. Jika tertangkap dia harus menikahi gadis itu atau bekerja pada keluarga perempuan.
Tradisi malam berburu terus diamati saat ini, terutama oleh orang-orang timur Bhutan. Untuk mengatasi hal ini, beberapa undang-undang yang dimasukkan melindungi perempuan. Selain itu, rumah setiap wargan di kunci dengan kunci baja untuk mencegah pemburu masuk. Perdebatan tentang tradisi ini masih berlangsung untuk aspek moral dan etika praktek. Apakah tradisi ini akan terus berlangsung atau dihilangkan?
Usaba Sambah Festival
Orang-orang dari desa Tenganan Bali telah menjadi pejuang cinta dengan membuat takik untuk ritual Usaba Sambah Festival. Acara ini diadakan setiap Mei, acara ini dikhususkan untuk semua laki-laki di desa yang belum menikah untuk mendapat kesempatan agar menarik perhatian para wanita.Para laki-laki bertarung dalam sebuah arena, yang di senjatai dengan daun berduri dari tanaman pandan, dan dengan perisai bambu untuk melindungi mereka. Sementara itu, para perempuan yang belum menikah semangat untuk menonton aksi tersebut untuk mendapat perhatian laki-laki.
Festival Meal Sisters
Perempuan dari kelompok etnis Miao di Barat Daya Cina memiliki cara yang sangat unik untuk berkomunikasi dengan pasangan mereka. Dalam festival Meal Sisters yang diadakan setiap April, perempuan di daerah tersebut menggunakan pakaian dengan hiasan ketan dalam empat warna yang berbeda, warna-warna ini yang mewakili empat musim di Cina. Mereka kemudian memberikan beras yang digulung dalam saputangan untuk seorang laki-laki yang tertarik kepada mereka.
Jika laki-laki ingin mengetahui apakah ia telah menyukai seorang perempuan, maka ia harus membuka saputangan dan menyaring berasnya. Kalau sang laki-laki menemukan dua sumpit merah maka kabar baik, ini berarti perempuan itu menyukainya juga. Jika hanya satu sumpit maka perempuan itu telah menolaknya dengan sopan. Celakalah orang yang mendapatkan bawang putih atau cabai, artinya sang perempuan tidak tertarik dengannya dan menolaknya.
sumber
loading...