Jika gempa bumi
terjadi, maka tak asing bagi kita mendengar istilah Skala Richter (SR).
Misal, Gempa bumi yang terjadi di jepang mencapai 9,8 SR. Lalu apa
sebenarnya skala richter itu?
Definisi Skala Richter
Skala Richter atau SR didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa oleh instrumen pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, pada jarak 100 km dari pusat gempanya. Sebagai contoh, misalnya kita mempunyai rekaman gempa bumi (seismogram)
dari seismometer yang terpasang sejauh 100 km dari pusat gempanya,
amplitudo maksimumnya sebesar 1 mm, maka kekuatan gempa tersebut adalah
log (10 pangkat 3 mikrometer) sama dengan 3,0 skala Richter. Skala ini
diusulkan oleh fisikawan Charles Richter.
Untuk
memudahkan orang dalam menentukan skala Richter ini, tanpa melakukan
perhitungan matematis yang rumit, dibuatlah tabel sederhana seperti
gambar di samping ini. Parameter yang harus diketahui adalah amplitudo
maksimum yang terekam oleh seismometer (dalam milimeter) dan beda waktu
tempuh antara gelombang-P dan gelombang-S (dalam detik) atau jarak
antara seismometer dengan pusat gempa (dalam kilometer). Dalam gambar di
samping ini dicontohkan sebuah seismogram mempunyai amplitudo maksimum
sebesar 23 milimeter dan selisih antara gelombang P dan gelombang S
adalah 24 detik maka dengan menarik garis dari titik 24 dt di sebelah
kiri ke titik 23 mm di sebelah kanan maka garis tersebut akan memotong
skala 5,0. Jadi skala gempa tersebut sebesar 5,0 skala Richter.
Skala Richter
pada mulanya hanya dibuat untuk gempa-gempa yang terjadi di daerah
Kalifornia Selatan saja. Namun dalam perkembangannya skala ini banyak
diadopsi untuk gempa-gempa yang terjadi di tempat lainnya.
Skala Richter
ini hanya cocok dipakai untuk gempa-gempa dekat dengan magnitudo
gempa di bawah 6,0. Di atas magnitudo itu, perhitungan dengan teknik
Richter ini menjadi tidak representatif lagi.
Perlu diingat
bahwa perhitungan magnitudo gempa tidak hanya memakai teknik Richter
seperti ini. Kadang-kadang terjadi kesalahpahaman dalam pemberitaan di
media tentang magnitudo gempa ini karena metode yang dipakai kadang
tidak disebutkan dalam pemberitaan di media, sehingga bisa jadi antara
instansi yang satu dengan instansi yang lainnya mengeluarkan besar
magnitudo yang tidak sama.
Asal Usul Skala Richter
Skala
yang diukur oleh alat seismograf umumnya adalah Richter. Skala Richter
mengukur kuatnya gelombang kejut yang ditimbulkan gempa bumi. Skala ini
diciptakan pada tahun 1935 oleh Charles F. Richter, seorang ahli ilmu
gempa bumi (seismologi) asal Institut Teknologi California, Amerika.
Pada waktu itu Charles Richter dibantu koleganya yang bernama Beno
Guttenberg.
Skala
Richter pada mulanya hanya dibuat untuk gempa-gempa yang terjadi di
daerah California Selatan, Amerika Serikat saja. Dalam perkembangannya,
skala ini kemudian digunakan secara luas setelah dimodifikasi terlebih
dahulu. Skala Richter ini didasarkan pada pengukuran-pengukuran yang
dilakukan oleh alat yang bernama seismograf yang diletakkan sekitar 100
km atau 62 mil dari pusat gempa (epicentre).
Menurut
skala Richter, kekuatan gempa bumi digambarkan dengan pecahan desimal
dan ada hubungan dengan energi gempa . Sebagai contoh, gempa dengan
kekuatan 2.0 atau lebih kecil dianggap gempa mikro, biasanya tidak dapat
dirasakan oleh manusia dan hanya tercatat pada seismograf terdekat.
Gempa bumi dengan kekuatan 4.5 dapat tercatat pada seismograf di seluruh
dunia dan terjadi ribuan kali dalam setahun termasuk gempa kecil.
Kekuatan 5.3 dikelompokkan sebagai gempa bumi sedang atau menengah dan
kekuatan 6.3 termasuk kelas gempa bumi kuat. Karena skala Richter
menggunakan kelipatan logaritma, maka setiap angka mewakili kekuatan
yang 10 kali lebih kuat dibandingkan angka sebelumnya.
Sebenarnya,
masih banyak satuan lainnya yang dapat digunakan untuk mengukur gempa
bumi. Kesemuanya menyatakan seberapa besar kekuatan dan dampak yang
ditimbulkan dari gempa bumi tersebut. Namun yang terpenting adalah upaya
kita untuk meminimalisir kerusakan dan korban jiwa akibat dari gempa
bumi.
loading...