Dengan semakin tingginya harga pemain-pemain bagus, banyak klub yang mulai memanfaatkan pemain muda dari akademi mereka. Beberapa berhasil menjalankan strategi ini dengan sukses, sebagian lagi tak begitu beruntung.
Bagi klub-klub kecil, akademi sepakbola adalah penyambung nyawa mereka. Dengan minimnya dana untuk transfer pemain, lulusan akademi adalah satu-satunya penyuplai pemain paling bisa diandalkan. Jika pemain yang dididik punya bakat besar, klub kecil bisa mendapat keuntungan besar dengan menjualnya ke klub yang lebih besar.
Bagi negara, kehadiran akademi berarti memastikan pembinaan usia muda masih terus berlanjut. Dengan demikian, otomatis suplai pemain yang bisa memperkuat timnas juga tak akan habis.
Berikut adalah deretan akademi sepakbola yang konsisten menghasilkan bakat-bakat besar. Ukuran keberhasilan di sini adalah kemampuan menghasilkan pemain-pemain kelas atas plus pengelolaan yang berkelanjutan.
Ada banyak akademi klub yang menghasilkan pemain-pemain hebat . Ada Banyak akademi bagus yang tidak tercakup di sini seperti akademi Bayern Munich, Dortmund, Internazionale, Clairefontaine, Baskonia dan lain-lain.
1. Calissta
Real Madrid memiliki salah satu akademi terbaik di dunia. Lulusan Akademi Madrid sebenarnya memiliki kualitas yang bagus, namun mereka jarang mendapat tempat di tim utama Los Blancos.
Kebijakan Real Madrid yang lebih memercayai pemain bintang hasil pembelian dari klub lain membuat peluang pemain lulusan Castilla untuk memperkuat tim utama menjadi sangat kecil. Tetapi dari sisi kualitas pemain lulusan Castilla sebenarnya bisa disandingkan dengan akademi terbaik dunia lainnya.
Alumni: Arbeloa, Rafa Benitez, Butragueno, Casillas, Cambiasso, Santiago Canizares, Guti, Javi Garcia, Juan Mata, Raul, Soldado.
2. Santos
Santos adalah salah satu kekuatan terbesar di Amerika Selatan. Akademi Santos memiliki kebiasaan untuk mengorbitkan pemain-pemain berkualitas dunia.
Seperti halnya klub-klub Brasil yang lain, Santos juga menjadi penyuplai pemain hebat bagi klub-klub besar Eropa. Meski selalu ditinggal para bintangnya, Santos seperti tak pernah berhenti mendapatkan pemain muda baru kaya potensi.
Alumni: Pele, Pita, Juary, Robinho, Leo, Giovani, Ganso, Neymar.
3.The Academy of Football
West Ham cenderung sering terlupakan ketika berbicara mengenai pengembangan pemain muda. Alasannya jelas, Para pemain binaan West Ham banyak direbut klub-klub besar ketika mulai menunjukkan bakatnya.
Sejak didirikan pada dekade 50-an oleh manajer Ted Fenton, The Academy telah berhasil menelorkan banyak pemain muda berkualitas di Inggris.
Alumni: Rio Ferdinand, Frank Lampard, Michael Carrick, Joe Cole, Glen Johnson, Jermain Defoe.
4.Gremio
Gremio adalah klub besar Brasil yang punya tradisi menghasilkan talenta kelas dunia. Secara umum, klub-klub Brasil memang ahlinya dalam mengembangkan pemain muda menjadi pemain besar berprestasi.
Namun Gremio menonjol karena telah diakui secara resmi sebagai klub yang memiliki akademi terbaik di Brasil. Pengakuan ini pun datangnya dari CBF (Federasi Sepakbola Brasil).
Alumni: Ronaldinho, Anderson, Lucas Leiva, Eduardo Costa, Lucio, Emerson, Gerson, Ailton.
5. El Semillero
Nama Argentinos Junior mungkin tak banyak anda dengar, atau malah belum pernah anda dengar sama sekali. Tetapi klub kecil asal Argentina ini memiliki tradisi menghasilkan bakat-bakat besar sepakbola.
Akademi El Semillero memiliki reputasi yang bagus dalam hal pembinaan pemain muda. Sayang, ketika sudah 'jadi', para pemain itu banyak yang pindah ke klub sekota Argentinos Juniors, River Plate dan Boca Juniors.
Alumni: Diego Maradona, Juan Riquelme, Cambiasso, Coloccini, Sergio Batista, Fernando Redondo, Juan Pablo SorinJose Pekerman.
6. Arsenal Academy
Arsenal Academy mungkin lebih dikenal karena bisa mengembangkan bakat pemain muda yang mereka dapat dari klub lain. Dengan dipimpin Arsene Wenger, Arsenal Academy bisa menyuplai kebutuhan pemain-pemain kelas atas yang dibutuhkan The Gunners.
Arsenal Academy dikenal lebih mementingkan kualitas ketimbang kuantitas. Hasilnya memang membuktikan bhawa lulusan mereka banyak yang mampu berprestasi. Sayang sekali Arsenal juga hobi menjual pemain-pemain terbaik mereka.
Alumni : Ashley Cole, Gael Clichy, Jack Wilshere, Alex Song, Nickals Bendtner, Ray Parlour, Paul Merson, Tony Adams.
7. Sporting Academy Alochete
Jika melihat beberapa pemain terbaik Portugal, baik di masa lalu hingga saat ini, banyak di antara mereka yang berasal dari Sporting PUMA Academy.
Akademi milik Sporting CP ini terletak di daerah bernama Alochete. Andai bisa mempertahankan pemain-pemain terbaiknya, tak msutahil Sporting akan mampu berbicara banyak, tak hanya di tingkat nasional, tapi juga Eropa.
Alumni: Cristiano Ronaldo, Quaresma, Nani, Moutinho, Luis Figo, Simao, Miguel Veloso, Nuno Valente.
8. Manchester United Academy
Akademi milik Manchester United kini telah memiliki tradisi untuk menelorkan pemain-pemain hebat kelas atas. Sebagian besar kesuksesan akademi ini diprakarsai oleh Sir Alex Ferguson. Sejak menangani United, Sir Alex sangat memercayai bakat muda klubnya.
Kepercayaan itu terbayar tuntas ketika Class of '92 menjadi pilar utama United ketika meraih treble winners pada 2009. Kemampuan Fergie mengkombinasikan pemain lulusan akademi dengan pemain hasil transfer telah memberikan kesuksesan besar bagi Setan Merah.
Alumni: Charlton, Hughes, Beckham, Giggs, Scholes, Neville bersaudara, Nicky Butt, Cleverley.
9.De Toekomst
Ajax pernah merajai Eropa dengan pemain-pemain berbakat yang mereka hasilkan. Tetapi di era modern, Ajax memiliki kesulitan untuk mempertahankan para pemain berbakat yang mereka kembangkan.
Akademi De Toekomst (yang berarti Masa Depan) telah menghasilkan banyak pemain hebat yang menghiasi lapangan hijau dunia. De Toekomst punya dasar sepakbola khas Belanda; Total Football.
Alumni: Johann Cruyff, Wesley Sneijder, Van der Vaart, Suarez, Van der Sar, Vermaelen, Bergkamp, Vertonghen.
10 La Masia
Sudah tak perlu diragukan lagi, La Masia adalah akademi sepakbola terbaik saat ini. Sebagai penyuplai pemain bagi Barcelona FC, La Masia mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Bukti yang paling jelas adalah ketika pada 2010, tiga finalis Ballon d'Or berasal dari La Masia: Messi, Iniesta dan Xavi.
Selain hebat dalam mengembangkan bakat pemain, La Masia juga punya kebijakan bagus soal pendidikan pesertanya. Banyak akademi yang mengharuskan para pesertanya untuk berhenti sekolah pada usia 15 tahun agar fokus ke sepakbola. Di La Masia, para peserta diwajibkan mengikuti pendidikan dengan baik. Akan ada 'penalti' jika mendapatkan nilai bagus di bidang akademik.
Alumni: Josep Guardiola, Xavi, Iniesta, Messi, Pedro, Puyol, Pique, Fabregas, Arteta, Thiago Alcantara, Cuenca.
sumber
loading...