ANDA yang
masih kurang peduli dengan perut yang membuncit, hati-hatilah! Perut
buncit tak hanya bikin jantungan dan stroke juga kencing manis, tetapi
juga memunculkan penyakit Alzheimer, demensia (pikun). Demikian sebuah
penelitian terbaru diungkap.
Menurut
para peneliti, ini bukan soal berat, tetapi lebih pada lemak yang
menumpuk di perut bagian dalam. Meski begitu, demensia juga bisa menimpa
mereka yang langsing. "Sekarang kita bisa menambahkan bahwa kegemukan
juga berpotensi menimbulkan demensia," jelas Rachel Whitmer yang
melaporkan penelitiannya dalam Jurnal Neurologi.
Penelitian
ini melibatkan sekitar 6.583 pria dan wanita usia antara 40 hingga 45
saat mereka melakukan cek kesehatan antara tahun 1964 dan 1973. Sebagai
bagian dari tes, perut mereka pun diukur dengan menggunakan jangka
lengkung untuk menentukan jarak antara perut bagian belakang dan
permukaan. Dalam penelitian ini, jarak sekitar 10 inci dianggap risiko
tinggi.
Para
peneliti ini kemudian mencek rekam medis para partisipan ini untuk
melihat perkembangan Alzheimer atau penyakit demensia lain yang mungkin
muncul 36 tahun ke depan. Pada saat itu, para partisipan telah berusia
73 atau 78. Ada sekitar 1.049 yang berpotensi untuk itu.
Dibanding dengan mereka yang dalam penelitian ini memiliki berat normal dan ukuran perut kecil :
- Partisipan dengan berat badan normal, tetapi perutnya membuncit , 89 persen lebih berisiko menderita demensia (pikun).
- Mereka yang kegemukan, 82 persen lebih berisiko dibanding mereka yang perutnya kecil, tetapi dua kali lebih berisiko jika perutnya membuncit.
- Orang gemuk 81 persen lebih berisiko jika perutnya kecil, tetapi tiga kali lebih berisiko jika membuncit.
Whitmer
mengatakan bahwa tidak ada cara persis untuk menerjemahkan ukuran perut
yang membuncit menjadi ukuran lingkar pinggang. Namun kebanyakan orang
bisa merasakan apakah perutnya membuncit. Dan jika mereka mengalami hal
ini, segeralah menghilangkan hal ini. Jelas Whitmer.
Dr.
Jose Luchsinger dari Columbia University Medical Center di New York yang
meneliti hubungan antara kegemukan dan penyakit Alzheimer tetapi tidak
terlibat dalam penelitian ini masih belum yakin apakah lemak dalam perut
ini memang dapat memicu demensia.
Tetapi
hasil penelitian ini "sangat masuk akal" dan "saya tidak terkejut,"
jelasnya. Tingginya kadar insulin mungkin bisa menjelaskan hubungannya,
jelasnya. Dr. Samuel Gandy, Ketua Dewan Penasihat Medis dan Ilmiah
Asosiasi Alzheimer mengatakan, hasil penelitian ini cocok dengan
penelitian sebelumnya yang menunjukkan karakteristik orang yang hidup di
abad pertengahan cenderung mudah kena demensia di akhir hidupnya.
Dan
ini merupakan contoh lain bagaimana karakter terkait dengan risiko sakit
jantung yang akhirnya juga berkait dengan demensia, jelasnya.
loading...