Ilmuwan dari dua universitas di Inggris menemukan molekul misterius perusak ozon di daerah yang jauh dari perkotaan.
Bahwa lapisan ozon bisa berlubang karena polusi udara, peneliti atmosfer sudah tahu. Molekul seperti chlorofluorocarbon (CFC)
yang terdapat pada freon bisa merusak ikatan tiga atom oksigen.
Terlepasnya zat pendingin ini ke udara dari rumah dan pabrik terbukti
melubangi ozon di atas kawasan yang dihuni manusia.
Namun, yang membingungkan para peneliti, di beberapa daerah yang jauh
dari kota, juga ditemukan adanya lapisan ozon yang bolong. Salah satunya
pada lapisan atmosfer bawah di atas Samudra Atlantis bagian
khatulistiwa.
Misteri inilah yang coba dijelaskan oleh Lucy Carpenter, peneliti dari
Departement of Chemistry, University of York, bersama rekan-rekannya
dari University of Leeds. Simulasi yang mereka lakukan menunjukkan bahwa
yang "bertanggung jawab" atas perusahan lapisan ozon tersebut adalah
iodin. "Hasil pemodelan menunjukkan ozon dirusak iodida di dekat
permukaan laut," ujar dia.
Melalui penelitian yang diterbitkan pada jurnal Nautre Geoscience itu
diketahui bahwa kerusakan yang ditimbulkan iodin 50 persen lebih besar
ketimbang prediksi model iklim. Selain iodin, mereka juga menemukan
senyawa bromin yang turut merusak ozon.
Iodin seperti metil iodida (CH3I) diketahui melimpah di samudra. Senyawa
ini dihasilkan sumber organik seperti tumbuhan mikroskopik laut alias
fitoplankton.
Iodin oksida merupakan produk hasil perusakan ozon oleh iodin. Di
laboratorium, peneliti menemukan 75 persen iodin oksida di lautan yang
dihasilkan setelah proses perusakan ini.
Permasalahannya, perusakan ozon sejalan dengan penciptaan lebih banyak
senyawa perusak lainnya. "Seperti mekanisme menghancurkan diri sendiri,"
kata Carpenter.
John Plane dari School of Chemistry, University of Leeds, mengatakan,
mekanisme perusakan atmosfer di atas samudra terjadi lebih cepat di
daerah panas. Semakin panas suhu permukaan air laut, semakin banyak
iodida tercipta. Akibatnya, lebih banyak lubang ozon di atas samudra
tropis terpencil.
loading...