Persepsi bahwa burung merupakan hewan pertama yang bisa terbang
sepertinya harus dirubah karena ada penemuan terbaru yang mengungkap
bahwa ikan adalah hewan yang pertama terbang di muka bumi.
Ikan tertua di dunia terbang meluncur di atas lautan dalam upaya untuk menghindari predator pada 240 juta tahun lalu, itulah yang diklaim oleh paleontologis asal China. Fosil di koleksi museum Cina telah memberikan gambaran bahwa ikan terbang ada jauh lebih awal dari yang diperkirakan peneliti sebelumnya.
Tidak ada spesimen ikan terbang modern yang diketahui lebih tua dari sekitar 65 juta tahun lalu, tetapi ada fosil yang telah ditemukan mengungkapkan ada spesimen kuno yang berkemampuan yang sama jauh lebih awal.
Spesies itu dinamakan Potanichthys xingyiensis, spesimen ini diperkirakan hidup selama periode Trias Tengah antara 235 juta dan 242 juta tahun lalu, yaitu sekitar 50 juta tahun sebelum munculnya dinosaurus di era Jurassic.
Spesies ini ternyata 27 juta tahun lebih tua dari pemegang rekor spesies terbang sebelumnya, satu spesies yang ditemukan di Eropa, menurut studi yang diterbitkan beberapa hari yang lalu di jurnal Proceedings of the Royal Society B.
Para ilmuwan percaya bahwa ikan terbang ini menggunakan kemampuan terbangnya untuk melarikan diri dari serangan predator.
Ikan terbang kuno ini melayang di udara melarikan diri dari kejaran predator seperti lumba-lumba, cumi-cumi dan ikan yang lebih besar.
Spesimen baru yang sudah diberi nama ini digambar ulang setelah peneliti menganalisis fosil yang digali di selatan-barat Cina pada tahun 2009, sepert yang dilansir LiveScience.
Ikan terbang Potanichthys xingyiensis memiliki panjang hanya 15 cm dan memiliki empat ‘sayap’, terdiri dari dua sayap besar, sirip dada yang diadaptasi dan sepasang sayap kecil di panggul.
Terdapat ekor besar bercabang pada bagian belakang tubuhnya yang digunakan untuk berenang di dalam air.
Sumber
Ikan tertua di dunia terbang meluncur di atas lautan dalam upaya untuk menghindari predator pada 240 juta tahun lalu, itulah yang diklaim oleh paleontologis asal China. Fosil di koleksi museum Cina telah memberikan gambaran bahwa ikan terbang ada jauh lebih awal dari yang diperkirakan peneliti sebelumnya.
Tidak ada spesimen ikan terbang modern yang diketahui lebih tua dari sekitar 65 juta tahun lalu, tetapi ada fosil yang telah ditemukan mengungkapkan ada spesimen kuno yang berkemampuan yang sama jauh lebih awal.
Spesies itu dinamakan Potanichthys xingyiensis, spesimen ini diperkirakan hidup selama periode Trias Tengah antara 235 juta dan 242 juta tahun lalu, yaitu sekitar 50 juta tahun sebelum munculnya dinosaurus di era Jurassic.
Spesies ini ternyata 27 juta tahun lebih tua dari pemegang rekor spesies terbang sebelumnya, satu spesies yang ditemukan di Eropa, menurut studi yang diterbitkan beberapa hari yang lalu di jurnal Proceedings of the Royal Society B.
Para ilmuwan percaya bahwa ikan terbang ini menggunakan kemampuan terbangnya untuk melarikan diri dari serangan predator.
Ikan terbang kuno ini melayang di udara melarikan diri dari kejaran predator seperti lumba-lumba, cumi-cumi dan ikan yang lebih besar.
Spesimen baru yang sudah diberi nama ini digambar ulang setelah peneliti menganalisis fosil yang digali di selatan-barat Cina pada tahun 2009, sepert yang dilansir LiveScience.
Ikan terbang Potanichthys xingyiensis memiliki panjang hanya 15 cm dan memiliki empat ‘sayap’, terdiri dari dua sayap besar, sirip dada yang diadaptasi dan sepasang sayap kecil di panggul.
Terdapat ekor besar bercabang pada bagian belakang tubuhnya yang digunakan untuk berenang di dalam air.
Sumber
loading...