Please enable / Bitte aktiviere JavaScript!
Veuillez activer / Por favor activa el Javascript![ ? ]

10 Cara Menghadapi Anak Remaja yang Bandel

http://4.bp.blogspot.com/-pTk2P66Lagw/UXCtsCy8ZtI/AAAAAAAAA50/w3nr_1s77_I/s1600/ibu-dan-anak.jpg
Sebagian besar berpikir bahwa menjadi seorang remaja sangat mudah dan menyenangkan. Namun kenyataannya berbeda. Kehidupan remaja dapat terasa begitu menyiksa serta membingungkan.

Tidak heran, remaja pun cenderung punya sifat memberontak karena frustrasi yang menumpuk. Sebagai orang tua, coba hadapi anak pemberontak seperti yang dilansir dari iDiva dan Merdeka berikut ini:
1. Jangan berusaha menjadi teman


Kebanyakan remaja sering mencurahkan isi hatinya pada teman daripada orang tua. Sebab mereka merasa teman sebaya lebih memahami perasaannya.

Oleh sebab itu, orang tua sebaiknya tidak berusaha keras menjadi teman anaknya. Lakukan saja tugas sebagai orang tua sebagaimana mestinya.
2. Rasional
Orang tua kerap berpikir bahwa anak perlu dihukum saat berbuat salah. Padahal penting bagi orang tua untuk tetap bersikap rasional dan mengeluarkan kata-kata serta tindakan yang sesuai.

Coba pahami kondisi mental anak berdasarkan sudut pandang lain agar tidak terkesan menghakimi remaja yang pemberontak.
3. Jangan ragu
Jika Anda telah memutuskan suatu hukuman, jangan mengubah atau menambahkannya lagi. Tunjukkan sikap tegas pada anak yang suka memberontak. Sebab jika Anda kerap berubah pikiran, anak akan menganggap orang tuanya tidak pernah serius.
4. Biarkan anak berekspresi
Jangan terlalu mengekang anak. Sebab semakin dilarang, mereka justru ingin semakin melanggar. Biarkan anak berekspresi dan menyampaikan emosinya.

Sebagai orang tua, Anda cukup menjadi pendengar dan mencoba untuk memahami masalah anak dari sudut pandang mereka.
5. Percaya pada anak
Sama seperti keinginan orang tua yang ingin dipercaya anak, Anda juga perlu melakukan hal yang sama pada mereka.

Dengan memberi kepercayaan, anak pasti akan lebih menghargai orang tuanya. Sebab mereka tidak ingin mengecewakan orang yang sudah mau percaya padanya.
6. Menghabiskan waktu bersama
Penting bagi orang tua untuk menghabiskan waktu bersama anak remajanya. Sebab ini adalah fase ketika kesenjangan mulai muncul akibat ketidakcocokan dalam berpikir.

Seringnya komunikasi bisa meminimalisir kesenjangan tersebut. Orang tua pun mampu memahami anak dengan lebih baik.
7. Tenang
Jika Anda punya anak remaja yang sangat membangkang dan tidak mau mendengar masukan apapun, Anda harus belajar bersikap tenang.

Berteriak satu sama lain sayangnya sering dilakukan antara orang tua dan anak. Padahal hal itu bisa merusak segala hal termasuk membuat anak semakin memberontak.
8. Cari tahu penyebab
Anda perlu bicara pada anak dan mencari tahu akar dari perilaku yang suka memberontak. Bisa jadi sebabnya adalah teman, pacar, atau bahkan guru.

Mungkin anak tidak akan langsung memberi tahu orang tuanya. Namun Anda tetap bisa menemani mereka di tengah masa-masa sulitnya.
9. Menyibukkan diri
Kegiatan seperti olahraga atau ekstrakurikuler lainnya bisa menjaga pikiran remaja dari masalah yang dihadapi. Jadi pastikan anak selalu sibuk dalam berbagai kegiatan.

Selain itu, menyibukkan diri juga akan membantu remaja mempelajari berbagai hal baru.
10. Menghargai privasi 
Sama seperti kepercayaan, orang tua wajib menghargai privasi dari anak. Jangan terlalu terlibat dalam kehidupan pribadi anak, misalnya diam-diam membaca buku hariannya.

Terlibat dalam masalah anak memang penting, akan tetapi ada batasan yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Sebab bisa jadi kurangnya penghargaan privasi sebenarnya adalah akar dari sifat memberontak pada remaja.



sumber
loading...