Kentut
sembarangan memang tidak sopan, tetapi menahan-nahan kentut juga bukan
hal yang dianjurkan. Meski tidak berakibat sangat fatal, tetap ada
risiko yang harus ditanggung jika gas berlebih di saluran pencernaan
tidak dibebaskan.
"Secara tidak langsung tidak bahaya sebenarnya jika kentut ditahan,"
kata Dr Ari Fahrian Syam, SpPD-KGEH, seorang ahli penyakit dalam yang
juga konsultan saluran cerna dari RS Cipto Mangunkusumo.
Meski tidak berbahaya, Dr Ari mengingatkan bahwa pada dasarnya kentut
adalah kumpulan gas dari hasil metabolisme di usus yang secara alamiah
akan didorong ke bawah oleh tubuh. Jika ditahan-tahan, maka otomatis
akan terakumulasi dan menyebabkan rasa tidak nyaman.
Rasa tidak nyaman akibat menahan kentut bisa berupa perut kembung, begah
dan terkadang pegal-pegal kalau sudah berlanjut menjadi masuk angin.
Ketika perut penuh oleh gas, rasa begah itu kadang-kadang juga
mempengaruhi nafsu makan karena perut rasanya tidak nyaman.
Namun demikian, Dr Ari meragukan bahwa kebiasaan menahan kentut
berdampak pada akumulasi bau kentut. Meski tidak ditahan-tahan hingga
berakumulasi, kentut bisa saja tetap bau karena merupakan produk sisa
hasil metabolisme sistem pencernaan.
"Tidak ada pengaruhnya antara akumulasi kentut dengan bau. Bau itu ada
bahkan pada kentut yang tidak terakumulasi sekalipun sebagai hal yang
wajar karena kentut itu hasil metabolisme sistem pencernaan, berupa gas
yang mengandung sisa kotoran," jelas Dr Ari.
loading...