Please enable / Bitte aktiviere JavaScript!
Veuillez activer / Por favor activa el Javascript![ ? ]

5 Bahan Mengerikan Yang Ternyata Ada di Dalam Permen

http://www.jurukunci.net/2013/11/5-bahan-mengerikan-yang-ternyata-ada-di-dalam-permen.html

Lucunya permen warna-warni kerap membuat orang tergiur. Selain warnanya, bentuk dan kemasannya menggemaskan dan seperti memanggil untuk dimakan.
Karena rasanya yang manis, permen disukai banyak orang. Mulai dari usia yang sangat muda hingga tua, dengan selera permen yang berbeda-beda.

Seperti dibahas oleh Community Sparknotes, FDA ternyata pernah menemukan beberapa bahan mengerikan yang ada di dalam permen.

Butane
Butane adalah bahan berbahaya yang sebenarnya hanya digunakan pada produk yang tidak untuk dikonsumsi via oral. Butane biasanya menjadi salah satu bahan pada kosmetik sebagai penstabil bahan kimia lain di dalam produk tersebut. Apabila digunakan dalam produk makanan dan dikonsumsi dalam dosis berlebihan, butane dapat menyebabkan kematian.

Sekresi serangga
Beberapa produk permen dari Thailand menggunakan sekresi serangga sebagai bahan untuk membuat permen berkilau. Berbahayakah? Untuk beberapa orang yang sensitif bisa menyebabkan reaksi alergi. Tetapi bisa Anda bayangkan betapa menjijikkan apabila ada serangga pada menu makanan Anda.

Sekresi berang-berang
Bahkan yang lebih kejam lagi, ada yang pernah memanfaatkan sekresi berbahan dasar berang-berang pada permen. Sekresi ini akan meninggalkan warna merah yang cantik, serta penampilan yang menarik. Iuhhh...

Carminic acid dari serangga
Dikatakan pula bahwa demi mengambil carminic acidnya, serangga dikumpulkan dan dimasak, kemudian dikeringkan. Hasilnya, akan diperoleh warna merah pekat dan indah untuk mewarnai permen.

Sekalipun rasanya tak lagi beraroma serangga, tetapi bayangkan berapa banyak serangga yang pernah Anda makan karena permen itu.

Phosporic acid
Apabila ada rasa soda yang terkandung di dalam permen, Anda patut curiga. Beberapa bahan yang menyebabkan soda ternyata merupakan bahan phosporic acid. Untuk menghilangkannya ternyata tidak mudah, harus dibersihkan dengan cara yang cukup ekstrim.

Apabila ia mengendap di dalam lambung, maka kecil kemungkinan ia bisa keluar dengan cara yang mudah. Bagaimana bila pengendapannya terlalu banyak? Silahkan dibayangkan berapa banyak masalah kesehatan yang disebabkan olehnya.

loading...