Sebenarnya, manusia berkeringat adalah hal alami dan tidak ada yang
salah dengan itu. Manusia mengeluarkan keringat sebagai media
mengeluarkan sisa metabolisme tubuh dan racun. Tubuh yang mengeluarkan
aroma tak sedap juga hal yang wajar, karena kulit manusia selalu
bersentuhan dengan bakteri.
Namun.. perkembangan zaman membuat
manusia harus tampil sempurna. Sebisa mungkin tidak ada bau-bau tak
sedap dari tubuh. Sebisa mungkin baju kering dari keringat. Karena itu,
tidak heran jika produk deodoran dan antiperspirant menjadi sangat
laris. Diperhitungkan, lebih dari ratusan triliun rupiah dihabiskan
orang di seluruh dunia untuk deodoran.
Dilansir oleh Huffingtonpost.com, ada beberapa fakta tentang deodoran dan antiperspirant yang belum Anda ketahui.
Deodoran Sudah Ada Sejak Zaman Mesir Kuno
Menurut
New York Time, deodoran bukanlah barang baru. Produk ini sudah ada
sejak zaman Mesir Kuno. Bedanya, orang Mesir Kuno menggunakan parfum dan
wewangian yang dioles pada bagian lipatan tubuh, termasuk ketiak.
Sedangkan deodoran modern pertama kali dipasarkan tahun 1881 dengan merk
Mum. Sedangkan antiperspirant pertama datang 15 tahun kemudian dengan
merk Everdry.
Deodoran Dapat Membunuh Bakteri
Keringat
tidak menyebabkan bau badan, bahkan keringat tidak ada baunya. Yang
membuat tubuh seseorang bau adalah campuran keringat dan bakteri. Karena
itu, beberapa jenis deodoran berfungsi membunuh bakteri. Sedangkan
antiperspirant menahan sebagian keringat.
Antiperspirant tidak 100 Persen Menghentikan Keringat
Dalam
antiperspirant selalu ada bahan senyawa aluminium untuk menghentikan
kelenjar keringat ekrin. Namun badan kesehatan Amerika hanya mengizinkan
pengurangan keringat sebesar 20 persen saja. Sehingga label
menghentikan keringat sepanjang hari hanyalah iklan semata.
Tubuh Bisa Kebal Antiperspirant
Ada
beberapa orang yang kebal dengan antiperspirant. Walaupun sudah memakai
antiperspirant, tetap saja tubuhnya berkeringat. Hal ini diperkirakan
karena tubuh manusia dapat beradaptasi dan tetap mengeluarkan keringat
sebagai sisa metabolisme.
Deodoran Tidak Peduli Anda Pria Atau Wanita
Dalam
pemasaran, deodoran selalu dibedakan untuk pria atau wanita, namun hal
itu tidak sepenuhnya efektif. Faktanya adalah.. wanita memiliki lebih
banyak kelenjar keringat, namun pria berkeringat lebih banyak ketimbang
wanita. Namun bahan aktif dalam deodoran tidak ada bedanya, biasanya
yang berbeda hanya aromanya saja.
Tidak Semua Orang Butuh Deodoran
Ada
orang yang baru mandi saja badannya sudah bau. Ada orang yang sepanjang
hari berkeringat dan panas-panasan, tapi tidak tercium bau apapun walau
tidak pakai deodoran. Fenomena ini menjelaskan bahwa tidak semua orang
membutuhkan deodoran. Beberapa orang yang beruntung lahir dengan gen
yang membuat tubuhnya tidak mengeluarkan bau menyengat.
Belum Ada Yang Tahu Penyebab Fenomena Noda Kuning
Bahkan
pabrik yang memproduksi deodoran dan antiperspirant belum mengetahui
darimana asal noda kuning yang biasanya menempel di baju bagian lipatan
ketiak. Teori yang paling mungkin adalah reaksi aluminium dalam
antiperspirant yang bersentuhan dengan keringat.
Anda Bisa Membuat Deodoran Sendiri Secara Alami
Beberapa
minyak tumbuhan dipercaya bisa menghilangkan dan membunuh bakteri
penyebab bau badan. Namun karena bahan alami, kadang hasilnya tidak
sebaik deodoran buatan pabrik. Tapi bagi Anda yang tidak suka terpapar
bahan kimia, bahan alami ini bisa menjadi pilihan.
loading...