Please enable / Bitte aktiviere JavaScript!
Veuillez activer / Por favor activa el Javascript![ ? ]

Misteri Letusan Gunung Krakatau dan Burung Ababil

Kisah burung Ababil sudah sangat melegenda dalam ummat Islam. Terutama masyarakat Arab yang tinggal tak jauh dari Baitullah Ka’bah Al Mukarramah. Cerita tentang burung Ababil ini sebenarnya merupakan cerita dahsyat yang selama ini menghiasi keberadaan Ka’bah, dimana pada masa lalu sebelum Nabi Muhammad SAW terlahir, Ka’bah mendapat ancaman dari raja Abrahah yang ingin menghancurkannya.




Nabi Muhammad SAW sendiri terlahir pada tahun 571 M. Sementara kisah burung Ababil terjadi sebelum kelahiran beliau. Peristiwa antara hadirnya burung Ababil di kota Mekkah hampir bersamaan dengan peristiwa meletusnya gunung Krakatau purba pada tahun 535 M. Jika menghitung selisih tahun di atas maka kita akan mendapati data 571 - 535 = 36 tahun selisihnya.

Sekelumit Kisah Burung Ababil
Raja Abrahah sudah sampai di kota Mekkah dengan pasukan gajahnya. Penduduk Mekkah sudah pasrah bahwa Ka’bah adalah rumah Allah dan mereka menyerahkan sepenuhnya perlindungan Ka’bah kepada-NYA. Hanya tinggal beberapa meter lagi pasukan gajah Abrahah menyentuh Ka’bah tiba-tiba tanda pertama muncul, yakni gajah yang digunakan pasukan Abrahah tidak mau bergerak, gelisah. Gajah-gajah itu seakan tahu bahwa bahaya sedang mengancam mereka. Tak lama kemudian awan menjadi gelap bagaikan mendung yang teramat pekat. Di saat itulah bebatuan panas meluncur dari langit menjatuhi pasukan Abrahah.

Dari sekelumit kisah di atas ada beberapa data yang bisa kita rinci,

1. Gajah yang tadinya gagah mendadak gelisah. Ini seperti terjadi pada umumnya hewan, mereka kerap memberi tanda bahwa bencana akan segera datang di lokasi itu. Hewan memang memiliki insting yang kuat atas tanda-tanda bencana dan bahaya.

2. Awan gelap. Peristiwa awan gelap ini menjadi bagian dari episode hadirnya burung Ababil. Sebelum bebatuan panas meluncur menghancurkan pasukan Abrahah, awan hitam ini mendahului.

Dari beberapa data yang coba saya himpun, awan gelap merupakan fenomena yang ikut menghiasi meletusnya gunung berapi, termasuk Krakatau. Peristiwa meletusnya Krakatau pada tahun 535 adalah peristiwa tragedi global yang sangat menakutkan.

3. Bebatuan Panas yang Menghancurkan. Jika di simak gambar berikut ini,




Rotasi bumi dari Kiri ke Kanan bola bumi
Globe bumi yang bergerak dari kiri ke kanan menjadikan aliran angin di atmosfer bumi bergerak deras ke arah kebalikan, kanan ke kiri. Sehingga bisa jadi lontaran bebatuan panas dari Krakatau bergerak menuju kota Mekkah. Kita akan rinci di bawah.

Letusan Krakatau Tahun 535
Merupakan peristiwa tragedi besar di seluruh penjuru dunia. Letusan itu menjadi dampak bencana yang dirasakan di seluruh dunia. Bahkan letusannya disetarakan dengan 2 Milyar kali bom atom Hiroshima. Sehingga dari letusan ini menghasilkan laut selat Sunda dan memisahkan daratan menjadi dua pulau menjadi Sumatera dan Jawa.Lebih Lengkapnya di sini. Data pendukung kegelapan eropa bisa dibaca.




Beberapa tahap letusan Krakatau tahun 535,

1. Gempa bumi. Tanda awal reaksi gunung berapi. Tanda awal ini sudah dirasakan sampai Batavia (Jakarta).

2. Letusan bak guntur yang menggelegar. Letusan ini menghasilkan suara hingga terdengar sampai Australia. Letusan ini juga menghasilan gelombang kedap udara yang lazim terjadi pada ledakan bom. Sehingga dari letusan ini sudah menghasilkan korban jiwa.

3. Letusan yang dihasilkan dari pecahnya Kaldera melontarkan ribuan kubik lava ke lapisan Stratosfer. Lava dan bebatuan panas ini kemudian ditemukan di bongkahan es Greenland dan Antartika. Dan bisa jadi jatuh pula di Mekkah sebagai burung Ababil yang membakar pasukan Abrahah.

4. Ledakan yang besar itu mengguncang tanah sehingga ambles dan memisahkan daratan Jawa dan Sumatera dan terbentuklah selat Sunda.

5. Lava, debu, bebatuan, dan krikil yang terlontar ke Stratosfer menjadikan hampir seluruh langit bumi gelap dan menutupi cahaya matahari. Sehingga suhu udara di bumi turun mencapai 10 derajat di ekuator. Turunnya suhu dan minimnya matahari menjadikan bumi tak ubahnya planet Venus. Komponen vegetasi di bumi rusak sehingga cadangan makanan menjadi minim. Dan peristiwa ini mengakibatkan pergolakan sosial dalam memperebutkan cadangan makanan. Peristiwa ini akan saya lanjutkan dalam tulisan berikutnya yang akan menceritakan tentang “Krakatau dan Mitos Akhir Zaman”. Idenya sudah ada tinggal jari-jemari yang sudah gatal untuk segera menari.


Kesimpulan
Beberapa artikel letusan Krakatau 535 di atas jika dikaitkan dengan peristiwa burung Ababil mendapati banyak kesamaan tanda-tanda alam. Yakni, kegelisahan hewan akan bencana, awan gelap yang menutup cahaya matahari, dan luncuran material panas ke permukaan bumi yang membakar segala yang terkena.
Silahkan melengkapi data-datanya jika ada sehingga sajian ini semakin kuat atau jauh dari harapan. Saya hanya kagum karena Krakatau negara Indonesia ternyata menjadi perhatian dunia. Salah satu gunung yang menjadi bagian dari keluarga besar Cincin Api Nusantara ini ternyata sangat ditakuti oleh dunia. Dan pernah menjadi sebab atas wabah dunia. Bisa jadi salah satunya adalah burung Ababil. Begitulah warga Arab menamakan material Krakatau ini.



sumber
loading...