Ilustrasi |
Sudah seharusnya seorang ibu membesarkan dan melindungi anaknya dengan penuh kasih sayang. Seorang ibu bahkan rela melaksanakan apa saja demi membahagiakan anak-anaknya meski ribuan kilo harus berjalan kaki.
Tapi di dunia ini ada juga ibu yang tega membuang anaknya sendiri , bahkan membunuhnya. Entah apa yang ada dalam pikiran ibu semacam itu. Hewan seganas singa saja begitu menyanyangi anaknya , tapi insan bisa melaksanakan tindakan keji kepada darah dagingnya sendiri.
Seperti dilansir dari Oddee , berikut ada beberapa kisah faktual seorang ibu yang tega membunuh anaknya sendiri.
6. Susan Eubanks - Membunuh enam anaknya karena dendam pada mantan suami
Pada 26 Oktober 1997 , seorang ibu berjulukan Susan Eubanks tak segan-segan menembak empat anaknya sendiri di rumahnya di California. Tak lain yang menimbulkan Susan tega membunuh keempat anaknya karena dendam pada mantan suami.
Brandon (14) , Austin (7) , Brigham (6) , dan Matthew (4) , ialah korban kekejian yang dilakukan ibunya. Lima hari setelah pembunuhan , Susan didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama. Dia dituduh pernah melaksanakan pelecehan dan kemudian dikabarkan Susan menyimpan dendam terhadap suaminya. Karena telah melaksanakan pembunuhan tingkat pertama , Susan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan.
Sebulan sebelum dijatuhi hukuman mati , Susan mengatakan bahwa ia sangat mencintai anaknya , tapi ia juga mengatakan bahwa anak-anaknya lebih baik mati. Dia membunuh anak-anaknya sebagai tindakan tamat dari kasih sayang seorang ibu kepada anak.
Di tamat hukuman , Susan menjelaskan tega melaksanakan tindakan keji itu karena terpengaruh dengan minuman beralkohol , depresi , dan mengalami gangguan mental.
5. Frances Newton - Membunuh keluarga sendiri
Wanita asal Texas , Frances Newton dieksekusi mati di usia 40 tahun dengan menggunakan suntikan mematikan , pada 7 April 1987. Dia dihukum mati karena sudah membunuh keluarganya sendiri , termasuk suaminya Adrian , anaknya yang gres berusia 7 tahun , Alton , dan putrinya yang gres berumur 21 bulan , Farrah.
Newton melaksanakan pembunuhan keji itu saat ia gres berusia 20 tahun. Namun ia tidak pernah mengakuinya dan menyalahkan kelompok gangster yang telah membunuh keluarganya karena sang suami memiliki hutang kepada mereka.
4. Andrea Yates - Menenggelamkan anak-anaknya
Pada bulan Juni 2001 , Andrea Yates tega membunuh anak-anaknya yang berusia enam bulan dan tujuh tahun , di rumahnya di pinggiran kota Houston. Dia dengan keji menenggelamkan kelima anaknya di kolam mandi ruamhnya.
Dalam sidang tahun 2002 , pengacara Yates mengklaim bahwa klienya itu kerasukan setan saat ia tega membunuh anak-anaknya. Dia menjelaskan bahwa Yates membunuh anak-anaknya karena percaya mereka akan selamat dari neraka.
Dalam pengadilan ulang , ia dinyatakan tidak bersalah karena mengalami gangguan kejiawaan. Tapi , Yates harus mendekam di rumah sakit jiwa untuk pengobatan.
3. Lianne Smith - Membunuh kedua anaknya karena jadi korban pelecehan
Pada 17 Mei 2010 , seorang ibu asal Inggris berjulukan Lianne Smith , mengakui telah mencekik dua anaknya sendiri , Rebecca (5) dan Daniel yang gres berumur 11 bulan di sebuah hotel di Spanyol. Dia menjelaskan alasannya membunuh anak kandungnya sendiri karena kedua anaknya itu jadi korban pelecehan oleh kekasihnya sendiri.
Awalnya , Smith sudah tahu bahwa pacarnya itu ialah pedofil , tapi ia tidak keberatan sama sekali. Ketika itu , Smith bertekad untuk membawa kedua anaknya ke pelayanan sosial Inggris. Namun , ia malah membunuh kedua anaknya dengan cara dicekik.
Smith ternyata masih memiliki anak yang sudah berumur 21 tahun berjulukan Chris Smith. Dia mengatakan tidak akan pernah memaafkan ibunya untuk apa yang dilakukannya. Dia bahkan berharap bisa bertatapan pribadi dengan ibunya saat pengadilan menjatuhkan hukuman kepadanya.
2. Diane Downs - Menembak tiga anaknya biar bisa bersama dengan pria idaman
Diane Downs dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup setelah ia tega menembak ketiga anaknya pada tahun 1983. Alasannya membunuh anaknya sendiri biar ia bisa bersama dengan pria yang dicintainya.
Agar tindakan kejinya itu tidak diketahui , ia meniru pembunuhan dengan bercerita bahwa ia bersama anaknya telah dibajak. Dia bahkan menembak tangannya sendiri biar tidak ada orang yang curiga. Seorang saksi melihat Diane melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit. Sudah lega tindakannya tidak diketahui , salah satu anaknya ternyata masih hidup dan bahkan bisa bercerita.
Dia mengatakan bahwa ibunya sendiri tega menembaknya dan saudara-saudaranya hingga mati. Dari situlah , niat bacin Diane tercium pihak kepolisian. Akhirnya , Diane mengaku bahwa ia benar-benar pelaku pembunuhan terhadap anak-anaknya. Dia tega melaksanakan itu karena pacarnya tidak ingin membuatkan daerah dengan anak-anaknya.
1. Kenisha Berry - Membunuh bayinya sendiri
Pada tahun 1998 , seorang perempuan berjulukan Kenisha Berry melaksanakan kejahatan terkejam dalam beberapa dekade terakhir. Bagaimana tidak , wanita berusia 20 tahun itu tega membunuh bayinya sendiri yang gres berusia empat hari.
Berry menempatkan lakban di verbal dan seluruh badan bayinya. Kemudian ia menempatkannya dalam kantong sampah plastik hitam dan membuangnya di daerah sampah.
Tindakan keji Berry tidak diketahui selama lima tahun hingga ia mencoba membunuh bayinya yang gres lahir dengan cara meninggalkannya di selokan , pada bulan Juni 2003 silam. Beruntung bayi itu bisa selamat meski digerogoti ratusan semut api.
Pada Februari 2004 , Berry dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati karena sudah membunuh bayinya yang pertama dan mencoba membunuh bayinya yang kedua. Hukuman mati itu ditangguhkan dan diganti dengan hukuman penjara seumur hidup.
loading...