Biasanya penyakit itu merugikan atau mengancam kesehatan seseorang. Tapi
ada suatu penyakit yang justru membuat orang menjadi pintar dan jenius.
Penyakit apakah itu ?
Aneh kedengarannya, tapi itu kenyataan yang benar-benar terjadi pada beberapa kasus.
Pada saat tubuh bertumbuh dan berkembang, pikiran belajar untuk mengenal dan menyaring berbagai macam objek dan informasi, proses ini normal disebut dengan Latent Inhibition (LI).
Tapi dalam beberapa kasus, manusia mempunyai kepekaan berlebih terhadap berbagai kondisi lingkungan, seperti bunyi-bunyian, nomor seri telepon genggam di meja anda, atau merek dan tanggal produksi lampu di kamar anda. Proses ini disebut dengan Low Latent Inhibition (LLI).
Penyakit ini sangat bertolak belakang dengan Autis, yang mana Autis menyebabkan seseorang tidak bisa fokus, tidak bisa berkonsentrasi terhadap apa yang diterima dan didengarnya. Sedangkan Low Laten Inhibition, sebaliknya menampung semua informasi yang diterima.
Secara normal otak akan menyaring aliran konstan rangsangan yang masuk, sesuai dengan kemampuan otak, namun pada orang yang mengidap LLI, seluruh informasi yang diterima akan masuk seluruhnya ke dalam otak.
Bagi orang yang tingkat IQ nya tidak cukup, mungkin akan mengalami kegilaan dan keterbelakangan mental, karena mereka tidak bisa mengembangkan ide-ide kreatifnya, dan akhirnya menjadi frustasi dan depresi atau stress, hal ini lah yang dapat menimbulkan kegilaan atau keterbelakangan mental.
Tapi dari beberapa kasus, orang yang memiliki IQ yang cukup, hal ini justru akan membuat dirinya menjadi seorang jenius. Mungkin Albert Einstein mengidap penyakit ini ya? Ciri-ciri orang yang mengidap Low Latent Inhibition (LLI):
1. Sangat peka terhadap informasi
Melihat, mendengar dan mencium bau lebih banyak dari orang lain, dan merasa lebih melalui kontak sentuhan. Tanpa disadari pikiran memiliki sebuah asupan informasi yang lebih luas.
Setelah menghadapi segala bentuk rangsangan, pikiran secara otomatis mengeksplorasi komponen-komponennya. Jadi dapat mendapatkan informasi tentang sesuatu yang terlewatkan oleh orang normal.
2. Dapat mengetahui kebohongan seseorang
Biasanya mampu melihat kebohongan dan penipuan yang digunakan orang dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mampu belajar dengan cepat
Ketika belajar, dapat membuat perubahan seketika. Dapat mempraktekkan pelajaran yang baru saja diserap, dan mampu membuat koneksi atau asosiasi antara 2 hal atau lebih yang biasanya pada orang normal, tampak seperti tidak berhubungan sama sekali.
Mudah memahami penjelasan. Melihat informasi latar belakang non-verbal dan ini sering memberikan gambaran yang lebih komprehensif daripada apa yang diucapkan.
4. Tidak ada suara yang berbicara dalam kepala
Berpikir secara jernih dengan pikiran sadar. Informasi tenggelam sepenuhnya dalam pikiran sadar tanpa pengaruh pikiran bawah sadar.
5.Sulit untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran
Karena pikiran sangat teliti dan mendetail tentang hal-hal yang dianggap sepele oleh orang lain, maka akan sulit untuk menjelaskannya secara verbal kepada orang lain.
6. Orang lain terlihat bodoh dan membosankan dengan penjelasannya
Akan merasa kesal dan tidak sabar bila mendengarkan penjelasan orang normal karena dalam pikiran, orang tersebut menjelaskan tentang sesuatu yang dianggap seharusnya sudah dijelaskan beberapa jam sebelumnya.
Jadi ibarat, seseorang berbicara masih sampai di poin A, sedangkan pikiran si pengidap LLI sudah mencapai poin Z.
7. Ilmu pengetahuan adalah sumber ketenangan
Dapat menemukan ketenangan dan ketenteraman dalam mempelajari berbagai hal yang berbau sains.
Tapi negatifnya, penyakit ini dapat merusak otak seseorang dan mengakibatkan keterbelakangan mental, apabila orang tersebut tidak memiliki IQ yang cukup, untuk memproses segala informasi yang dia dapatkan dari lingkungan sekitarnya.
Sumber
Aneh kedengarannya, tapi itu kenyataan yang benar-benar terjadi pada beberapa kasus.
Pada saat tubuh bertumbuh dan berkembang, pikiran belajar untuk mengenal dan menyaring berbagai macam objek dan informasi, proses ini normal disebut dengan Latent Inhibition (LI).
Tapi dalam beberapa kasus, manusia mempunyai kepekaan berlebih terhadap berbagai kondisi lingkungan, seperti bunyi-bunyian, nomor seri telepon genggam di meja anda, atau merek dan tanggal produksi lampu di kamar anda. Proses ini disebut dengan Low Latent Inhibition (LLI).
Penyakit ini sangat bertolak belakang dengan Autis, yang mana Autis menyebabkan seseorang tidak bisa fokus, tidak bisa berkonsentrasi terhadap apa yang diterima dan didengarnya. Sedangkan Low Laten Inhibition, sebaliknya menampung semua informasi yang diterima.
Secara normal otak akan menyaring aliran konstan rangsangan yang masuk, sesuai dengan kemampuan otak, namun pada orang yang mengidap LLI, seluruh informasi yang diterima akan masuk seluruhnya ke dalam otak.
Bagi orang yang tingkat IQ nya tidak cukup, mungkin akan mengalami kegilaan dan keterbelakangan mental, karena mereka tidak bisa mengembangkan ide-ide kreatifnya, dan akhirnya menjadi frustasi dan depresi atau stress, hal ini lah yang dapat menimbulkan kegilaan atau keterbelakangan mental.
Tapi dari beberapa kasus, orang yang memiliki IQ yang cukup, hal ini justru akan membuat dirinya menjadi seorang jenius. Mungkin Albert Einstein mengidap penyakit ini ya? Ciri-ciri orang yang mengidap Low Latent Inhibition (LLI):
1. Sangat peka terhadap informasi
Melihat, mendengar dan mencium bau lebih banyak dari orang lain, dan merasa lebih melalui kontak sentuhan. Tanpa disadari pikiran memiliki sebuah asupan informasi yang lebih luas.
Setelah menghadapi segala bentuk rangsangan, pikiran secara otomatis mengeksplorasi komponen-komponennya. Jadi dapat mendapatkan informasi tentang sesuatu yang terlewatkan oleh orang normal.
2. Dapat mengetahui kebohongan seseorang
Biasanya mampu melihat kebohongan dan penipuan yang digunakan orang dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mampu belajar dengan cepat
Ketika belajar, dapat membuat perubahan seketika. Dapat mempraktekkan pelajaran yang baru saja diserap, dan mampu membuat koneksi atau asosiasi antara 2 hal atau lebih yang biasanya pada orang normal, tampak seperti tidak berhubungan sama sekali.
Mudah memahami penjelasan. Melihat informasi latar belakang non-verbal dan ini sering memberikan gambaran yang lebih komprehensif daripada apa yang diucapkan.
4. Tidak ada suara yang berbicara dalam kepala
Berpikir secara jernih dengan pikiran sadar. Informasi tenggelam sepenuhnya dalam pikiran sadar tanpa pengaruh pikiran bawah sadar.
5.Sulit untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran
Karena pikiran sangat teliti dan mendetail tentang hal-hal yang dianggap sepele oleh orang lain, maka akan sulit untuk menjelaskannya secara verbal kepada orang lain.
6. Orang lain terlihat bodoh dan membosankan dengan penjelasannya
Akan merasa kesal dan tidak sabar bila mendengarkan penjelasan orang normal karena dalam pikiran, orang tersebut menjelaskan tentang sesuatu yang dianggap seharusnya sudah dijelaskan beberapa jam sebelumnya.
Jadi ibarat, seseorang berbicara masih sampai di poin A, sedangkan pikiran si pengidap LLI sudah mencapai poin Z.
7. Ilmu pengetahuan adalah sumber ketenangan
Dapat menemukan ketenangan dan ketenteraman dalam mempelajari berbagai hal yang berbau sains.
Tapi negatifnya, penyakit ini dapat merusak otak seseorang dan mengakibatkan keterbelakangan mental, apabila orang tersebut tidak memiliki IQ yang cukup, untuk memproses segala informasi yang dia dapatkan dari lingkungan sekitarnya.
Sumber
loading...