Sejak 1.700.000 tahun yang lalu, manusia purba telah mampu menciptakan kapak genggam. Akan tetapi, bagaimana manusia berevolusi sehingga mampu menggenggam kapak dengan kuat hingga saat ini masih jadi teka-teki yang belum terpecahkan.
Para ilmuwan mengatakan, tangan manusia purba memiliki pergelangan tangan yang lemah. Karakter itu mendukung aktivitas manusia purba bergelantungan di pohon. Tetapi, untuk menggenggam kapak, ciri tersebut tak mendukung.
Hingga pada tahun 2010, tim yang dipimpin oleh Fredrick Kyalo dari National Museum di Kenya menemukan fosil tulang manusia purba. Carol Ward dari University of Missouri yang lalu melakukan identifikasi menyatakan bahwa tulang itu adalah bagian dari tulang metakarpal.
Tulang metakarpal adalah bagian tulang yang menghubungkan pergelangan tangan dengan jari tangan. Tulang metakarpal yang ditemukan adalah metakarpal ketiga, menghubungkan pergelangan tangan dengan jari tengah.
Hasil analisis menunjukkan bahwa, tulang metakarpal itu memiliki sebuah benjolan, karakter yang ditemukan pada manusia modern. Benjolan tersebut mampu mendukung pemiliknya menggenggam obyek dengan lebih kuat.
Penanggalan karbon menunjukkan, tulang tersebut telah berumur 1.400.000 juta tahun. Temuan tulang ini mengisi gap antara 1.700.000 juta tahun hingga 800.000 tahun di mana manusia mengembangkan kapak sekaligus ciri tangannya.
Diduga, tulang tersebut milik spesies manusia purba Homo erectus. Tentang temuan ini, Richard Potts dari Smithsonian Institution di Washington mengatakan,
Karena ada selisih waktu 300.000 tahun antara pembuatan kapak pertama dan fosil tangan yang mendukung penggunanya, ilmuwan menduga bahwa tangan manusia berevolusi sehingga bisa menggunakan teknologi yang diciptakannya.
sumber
Para ilmuwan mengatakan, tangan manusia purba memiliki pergelangan tangan yang lemah. Karakter itu mendukung aktivitas manusia purba bergelantungan di pohon. Tetapi, untuk menggenggam kapak, ciri tersebut tak mendukung.
Hingga pada tahun 2010, tim yang dipimpin oleh Fredrick Kyalo dari National Museum di Kenya menemukan fosil tulang manusia purba. Carol Ward dari University of Missouri yang lalu melakukan identifikasi menyatakan bahwa tulang itu adalah bagian dari tulang metakarpal.
Tulang metakarpal adalah bagian tulang yang menghubungkan pergelangan tangan dengan jari tangan. Tulang metakarpal yang ditemukan adalah metakarpal ketiga, menghubungkan pergelangan tangan dengan jari tengah.
Hasil analisis menunjukkan bahwa, tulang metakarpal itu memiliki sebuah benjolan, karakter yang ditemukan pada manusia modern. Benjolan tersebut mampu mendukung pemiliknya menggenggam obyek dengan lebih kuat.
Penanggalan karbon menunjukkan, tulang tersebut telah berumur 1.400.000 juta tahun. Temuan tulang ini mengisi gap antara 1.700.000 juta tahun hingga 800.000 tahun di mana manusia mengembangkan kapak sekaligus ciri tangannya.
Diduga, tulang tersebut milik spesies manusia purba Homo erectus. Tentang temuan ini, Richard Potts dari Smithsonian Institution di Washington mengatakan,
"Spesimen yang terawetkan dengan baik ini menjawab pertanyaan tentang evolusi tangan."Mary Marzke dari Arizona State University, mengatakan,
"Ini adalah temuan yang menarik."Tangan manusia terus berkembang semakin kuat karena diasah untuk terus menciptakan dan menggunakannya.dikutip New Scientist.
Karena ada selisih waktu 300.000 tahun antara pembuatan kapak pertama dan fosil tangan yang mendukung penggunanya, ilmuwan menduga bahwa tangan manusia berevolusi sehingga bisa menggunakan teknologi yang diciptakannya.
sumber
loading...