Tentu kita semua tidak berharap akan terjadi Perang Dunia III , apalagi terjadi dalam waktu akrab ini. Tapi beberapa pengamat politik internasional berasumsi bahwa terjadinya Perang Dunia III dalam waktu akrab ini bukanlah hal yang mustahil. Berikut ini hal-hal yang dianggap sebagai tanda bahwa Perang Dunia III semakin akrab terjadi , apa saja itu ?
1. Krisis Ekonomi Global
Perang Dunia I dan Perang Dunia II memiliki berbagai perbedaan ciri , namun pada dasarnya keduanya memiliki kesamaan ciri yang lebih utama , yakni tanda-tanda dimulainya perang ialah terjadinya krisis ekonomi global. Krisis ini disebabkan oleh pembiayaan militer yang meningkat , itu terjadi pada awal Perang Dunia I , awal Perang Dunia II dan hingga ketika ini.
2. Korea Utara Semakin Berbahaya
Walau Korea Utara tidak ditempatkan di barisan negara berpengaruh oleh para pengamat kekuatan militer dunia , tapi Korea Utara tetap memiliki potensi untuk menjadi negara yang sangat membahayakan. Sampai ketika ini saja , Korea Utara terus meluncurkan misil ke kawasan Korea Selatan tanpa alasan dan tujuan yang jelas.
Selain itu , secara geopolitik , Korea Utara dihimpit oleh tiga negara yang mengancam kedamaian dunia yakni Russia , China dan Jepang. Mereka mampu sengaja atau tidak untuk membangkitkan sesuatu hal yang lebih besar di panggung politik dan menyebabkan peperangan terjadi.
3. Iran Bernafsu Untuk Perang
Selain tensi yang semakin meningkat dan berbahaya di Eropa Timur dan Asia Tenggara , rumor akan meledaknya perang juga berhembus dari Timur Tengah. Pada awal tahun ini , Iran mengirimkan beberapa armada kapal menuju perairan nasional Amerika Serikat.
Sejarah mencatat bahwa Jerman dan Uni Soviet memulai Perang Dunia II dengan aksi hening dan berjanji untuk tidak melaksanakan aksi militer dengan penandatanganan non-agresi. Namun perjanjian itu hanya bertahan 2 tahun hingga Adolf Hitler merobeknya dan mengirim tentara Nazi ke bukit salju Uni Soviet.
5. Amerika Serikat Terlibat Aktif
Para pakar sejarah dan mahir politik internasional meyakini bahwa Perang Dunia III hanya akan terjadi jika Amerika Serikat terlibat secara aktif dalam konflik. Dan dalam hal Laut China Selatan , Amerika Serikat terlibat lebih aktif daripada di Krimea. Di Senkaku ini , Amerika Serikat menyatakan dukungan untuk mengusir aksi militer China dari sana dan membela Filipina serta Jepang sebagai negara teman melalui tunjangan yang bersifat militer.
6. Jepang Telah Menyiapkan Perang
China bukanlah tetangga yang ramah bagi negara-negara yang ada di sekitarnya. Akhir tahun lalu secara bernafsu China mengerahkan tentara lautnya untuk menguasai Laut China Selatan yang bagian-bagiannya diklaim oleh banyak negara menyerupai Jepang , Korea Selatan , Taiwan , dan lainnya.
PBB , NATO dan Amerika Serikat terperinci telah memberi peringatan keras kepada Russia akan operasi militer di Krimea. Bahkan Obama mengatakan bahwa dalang dari invasi di Krimea akan membayar harga yang sangat mahal.
Nasionalis Ukraina menyebut bahwa tindakan Russia ialah pernyataan perang. Namun di lain sisi , ada pula episode masyarakat Ukraina yang pro terhadap Russia. Hal ini terperinci mengakibatkan polemik dan konflik politik nasional di Negara tersebut.
Pada selesai februari tahun ini , secara mengejutkan Russia melaksanakan operasi militer di Krimea , wilayah yang jadi sengketa antara Russia dengan Ukraina. Tercatat bahwa 6000 tentara Russia dikerahkan untuk menyerang Krimea , merebut pangkalan militer Ukraina , sentra komunikasi Ukraina , dan bangunan-bangunan pemerintahan di Ukraina. Namun kedatangan tentara Russia ini dianggap hanya sebuah awal dari periode penuh gejolak yang belum diketahui kapan akan meledaknya peperangan.
1. Krisis Ekonomi Global
Perang Dunia I dan Perang Dunia II memiliki berbagai perbedaan ciri , namun pada dasarnya keduanya memiliki kesamaan ciri yang lebih utama , yakni tanda-tanda dimulainya perang ialah terjadinya krisis ekonomi global. Krisis ini disebabkan oleh pembiayaan militer yang meningkat , itu terjadi pada awal Perang Dunia I , awal Perang Dunia II dan hingga ketika ini.
2. Korea Utara Semakin Berbahaya
Walau Korea Utara tidak ditempatkan di barisan negara berpengaruh oleh para pengamat kekuatan militer dunia , tapi Korea Utara tetap memiliki potensi untuk menjadi negara yang sangat membahayakan. Sampai ketika ini saja , Korea Utara terus meluncurkan misil ke kawasan Korea Selatan tanpa alasan dan tujuan yang jelas.
Selain itu , secara geopolitik , Korea Utara dihimpit oleh tiga negara yang mengancam kedamaian dunia yakni Russia , China dan Jepang. Mereka mampu sengaja atau tidak untuk membangkitkan sesuatu hal yang lebih besar di panggung politik dan menyebabkan peperangan terjadi.
3. Iran Bernafsu Untuk Perang
Selain tensi yang semakin meningkat dan berbahaya di Eropa Timur dan Asia Tenggara , rumor akan meledaknya perang juga berhembus dari Timur Tengah. Pada awal tahun ini , Iran mengirimkan beberapa armada kapal menuju perairan nasional Amerika Serikat.
Bila Iran mengambil tindakan militer maka Amerika Serikat akan menghentikan paksa pengembangan nuklir di Iran. Hal itu dijawab oleh Panglima Militer Iran bahwa Iran telah siap berperang di darat ataupun di lautan.
4. Perjanjian Yang Mulai Diingkari
4. Perjanjian Yang Mulai Diingkari
Sejarah mencatat bahwa Jerman dan Uni Soviet memulai Perang Dunia II dengan aksi hening dan berjanji untuk tidak melaksanakan aksi militer dengan penandatanganan non-agresi. Namun perjanjian itu hanya bertahan 2 tahun hingga Adolf Hitler merobeknya dan mengirim tentara Nazi ke bukit salju Uni Soviet.
Dengan pengalaman demikian , kita patut waspada sekalipun Russia dan China pernah menandatangani perjanjian untuk tidak menggunakan nuklir pada tahun 2013 lalu. Bukan berarti mereka tidak akan melanggar perjanjian itu.
Para pakar sejarah dan mahir politik internasional meyakini bahwa Perang Dunia III hanya akan terjadi jika Amerika Serikat terlibat secara aktif dalam konflik. Dan dalam hal Laut China Selatan , Amerika Serikat terlibat lebih aktif daripada di Krimea. Di Senkaku ini , Amerika Serikat menyatakan dukungan untuk mengusir aksi militer China dari sana dan membela Filipina serta Jepang sebagai negara teman melalui tunjangan yang bersifat militer.
China bukanlah tetangga yang ramah bagi negara-negara yang ada di sekitarnya. Akhir tahun lalu secara bernafsu China mengerahkan tentara lautnya untuk menguasai Laut China Selatan yang bagian-bagiannya diklaim oleh banyak negara menyerupai Jepang , Korea Selatan , Taiwan , dan lainnya.
Bahkan China mengancam akan menendang Jepang keluar dari kawasan yang diklaimnya jika negara itu terus bernafsu mengusik ketentraman China. Sementara Jepang sendiri justru semakin bernafsu saja dan membuktikan sinyal siap berperang. Menjelang pertengahan tahun ini , tensi di kawasan itu semakin meningkat. Entah kapan tentu perang di sana akan sewaktu-waktu meledak.
7. Sengketa Pulau Senkaku China dan Jepang
7. Sengketa Pulau Senkaku China dan Jepang
Russia bukan satu-satunya negara yang menetapkan panggung untuk Perang Dunia III. Sebagaimana sejarah mengajari kita , bahwa Perang Dunia II tidak terjadi dalam kedipan mata. Melainkan perlahan demi perlahan , konflik demi konflik , sengketa demi sengketa , yang awalnya kecil menumpuk menjadi problem global yang besar , hingga perang dideklarasikan.
Tahun-tahun menjelang perang berisi aksi demi aksi negara-negara untuk mencoba merebut wilayah lain yang dianggap mampu mereka kuasai. Sebagaimana invasi Itali , Jepang dan Jerman yang sebelum Perang Dunia II tidak mampu diredam oleh Liga Bangsa-Bangsa hingga kesannya menjadi sebuah bencana besar. Dan hari ini , China mengancam akan melaksanakan invasi ke sebuah pulau di Laut China Selatan yakni pulau Senkaku. Masalahnya , Jepang juga mengklaim pulau tersebut.
8. Ikut Campurnya Obama
8. Ikut Campurnya Obama
PBB , NATO dan Amerika Serikat terperinci telah memberi peringatan keras kepada Russia akan operasi militer di Krimea. Bahkan Obama mengatakan bahwa dalang dari invasi di Krimea akan membayar harga yang sangat mahal.
Entah apa arti dari pernyataan itu , tapi yang terperinci itu ialah intervensi internasional terhadap sengketa di Krimea , ini juga merupakan cara menghadapi ancaman nuklir Russia yang tidak semua orang inginkan. Sementara Vladimir Putin terus melangkah maju di tengah kecaman dunia.
9. Ukraina Menuju Perang
9. Ukraina Menuju Perang
Nasionalis Ukraina menyebut bahwa tindakan Russia ialah pernyataan perang. Namun di lain sisi , ada pula episode masyarakat Ukraina yang pro terhadap Russia. Hal ini terperinci mengakibatkan polemik dan konflik politik nasional di Negara tersebut.
Bahkan belakangan terjadi pengrusakan massal dan pemukulan terhadap nasionalis Ukraina oleh orang-orang pro-Russia di Kharkiv , kota kedua terbesar di Ukraina sekaligus bekas kota penting Uni Soviet pada Perang Dunia II. Dan Presiden Russia , Vladimir Putin tampak memberi sinyal akan mengambil alih Kharkiv lewat operasi militer yang di lakukannya.
10. Invasi Russia ke Krimea
10. Invasi Russia ke Krimea
Pada selesai februari tahun ini , secara mengejutkan Russia melaksanakan operasi militer di Krimea , wilayah yang jadi sengketa antara Russia dengan Ukraina. Tercatat bahwa 6000 tentara Russia dikerahkan untuk menyerang Krimea , merebut pangkalan militer Ukraina , sentra komunikasi Ukraina , dan bangunan-bangunan pemerintahan di Ukraina. Namun kedatangan tentara Russia ini dianggap hanya sebuah awal dari periode penuh gejolak yang belum diketahui kapan akan meledaknya peperangan.
loading...