Gang Dolly yaitu sebuah gang yang terletak di kota Surabaya , merupakan sebuah daerah lokalisasi para pekerja sek's komersial. Gang Dolly ini telah lama bangun semenjak jaman Belanda. Pada awalnya terbentuknya Dolly ini di kelola seorang wanita keturunan Belanda yang berjulukan Tante DOLLY VAN DER MART. Kepamoran daerah lokalisasi ini tidak pernah habis di telan jaman.
Lokalisasi / Gang Dolly tidak pernah diketahui pasti semenjak tahun berapa telah bangun , tapi ada yang menyebutkan di tahun 1960. Namun konon lokalisasi ini sudah ada semenjak zaman belanda dan didirikan oleh seseorang yang berjulukan Dolly , atau tante Dolly Van Der Mart , oleh karena itu hingga sekarang lokalisasi ini disebut dengan Gang Dolly. Namun demikian , konon keturunan Dolly masih banyak yang berada di surabaya , namun sudah tidak lagi mengurusi urusan ekonomi prostitusi ini.
Ini yaitu kurang lebih jumlah PSK yang berada di lokalisasi tersebut. Dengan jumlah yang sedemikian besar , kalian pasti mampu membayangkan banyaknya varian PSK yang tersedia dan berapa pelanggan yang sudah pulang pergi ke daerah lokalisasi tersebut setiap harinya. Setengah PSK ini tersebar di sekitar wilayah Dolly dan yang lain menyebar di sekitar Gang tersebut.
3. Terbesar se-Asia Tenggara
Yaps lokalisasi ini juga merupakan yang terbesar se-Asia Tenggara , walaupun mungkin kualitasnya tempatnya tak sebagus yang ada di luar negeri sana. Otomatis lokalisasi ini juga berarti paling besar se-Indonesia. Ia mengalahkan Lokalisasi PhatPong yang ada di Bangkok , Thailand dan Geylang yang ada di Singapura. Oleh karena itu Saritem dan Kramat Tunggak tidak ada apa-apanya.
4. Tarif Mulai Rp.80.000 - 300.000
Tarif standar di lokalisasi ini yang berlaku untuk PSK di Dolly , paling murah sekitar Rp. 80.000 untuk usia PSK sekitar 27-30 tahun , widih?. Dan selebihnya yang mahal tentu saja yang masih kinyis-kinyis. Mungkin ini terjadi karena banyaknya persaingan ketat , jadi harganya saling banting plus diskon tambahan.
5. Hanya Sepanjang 200 meter
Dolly sesungguhnya memang sebuah gang yang dengan panjang hanya 200 meter saja. Namun gang tersebut menyimpan puluhan mucikari dan ribuan pelacur yang saling berusaha untuk memuaskan birahi para pelanggannya. Dari sebuah gang tersebut kemudian menyebar di sekitarnya hingga disebut sebagai komplek lokalisasi.
Kompleks lokalisasi Dolly memang menjadi sumber rezeki tersendiri bagi banyak pihak. Bukan hanya PSK , tetapi juga pemilik warung , penjual rokok , tukang parkir , tukang bakso , tukang sate , tukang becak dan lain-lain. Di sana juga banyak terdengar sayup-sayup seorang anak sedang melantunkan ayat-ayat suci dan kalimat-kalimat bijak di tengah-tengah daerah acara pendidikan.
Kawasan lokalisasi prostitusi legendaris di Surabaya "Gang Dolly" sudah resmi ditutup semenjak 2014. Sebelumnya sudah banyak sekali wacana pemerintah untuk menutup seluruh acara di daerah ini , akan tetapi gres terealisasikan sekarang ini. Tempat ini sudah banyak memakan korban orang-orang yang terkena penyakit HIV/Aids , makanya daerah itu harus ditutup.
Tempat ini telah banyak mendapat teguran keras dari banyak sekali pihak , dan hasilnya daerah ini resmi ditutup tanggal 19 juli 2014 silam. Meski telah di tutup daerah ini masih memiliki beberapa fakta mengejutkan yang akan kita ulas pada artikel kali ini.
Berikut ini yaitu Fakta-Fakta mengejutkan ihwal Gang Dolly. Apa saja itu ?
1. Asal Nama Gang Dolly
Lokalisasi / Gang Dolly tidak pernah diketahui pasti semenjak tahun berapa telah bangun , tapi ada yang menyebutkan di tahun 1960. Namun konon lokalisasi ini sudah ada semenjak zaman belanda dan didirikan oleh seseorang yang berjulukan Dolly , atau tante Dolly Van Der Mart , oleh karena itu hingga sekarang lokalisasi ini disebut dengan Gang Dolly. Namun demikian , konon keturunan Dolly masih banyak yang berada di surabaya , namun sudah tidak lagi mengurusi urusan ekonomi prostitusi ini.
2. Ada Sekitar 3.000 PSK
Ini yaitu kurang lebih jumlah PSK yang berada di lokalisasi tersebut. Dengan jumlah yang sedemikian besar , kalian pasti mampu membayangkan banyaknya varian PSK yang tersedia dan berapa pelanggan yang sudah pulang pergi ke daerah lokalisasi tersebut setiap harinya. Setengah PSK ini tersebar di sekitar wilayah Dolly dan yang lain menyebar di sekitar Gang tersebut.
3. Terbesar se-Asia Tenggara
Yaps lokalisasi ini juga merupakan yang terbesar se-Asia Tenggara , walaupun mungkin kualitasnya tempatnya tak sebagus yang ada di luar negeri sana. Otomatis lokalisasi ini juga berarti paling besar se-Indonesia. Ia mengalahkan Lokalisasi PhatPong yang ada di Bangkok , Thailand dan Geylang yang ada di Singapura. Oleh karena itu Saritem dan Kramat Tunggak tidak ada apa-apanya.
4. Tarif Mulai Rp.80.000 - 300.000
Tarif standar di lokalisasi ini yang berlaku untuk PSK di Dolly , paling murah sekitar Rp. 80.000 untuk usia PSK sekitar 27-30 tahun , widih?. Dan selebihnya yang mahal tentu saja yang masih kinyis-kinyis. Mungkin ini terjadi karena banyaknya persaingan ketat , jadi harganya saling banting plus diskon tambahan.
5. Hanya Sepanjang 200 meter
Dolly sesungguhnya memang sebuah gang yang dengan panjang hanya 200 meter saja. Namun gang tersebut menyimpan puluhan mucikari dan ribuan pelacur yang saling berusaha untuk memuaskan birahi para pelanggannya. Dari sebuah gang tersebut kemudian menyebar di sekitarnya hingga disebut sebagai komplek lokalisasi.
6. Penghasilan Gang Sampai 34 Milyar
Kompleks lokalisasi Dolly memang menjadi sumber rezeki tersendiri bagi banyak pihak. Bukan hanya PSK , tetapi juga pemilik warung , penjual rokok , tukang parkir , tukang bakso , tukang sate , tukang becak dan lain-lain. Di sana juga banyak terdengar sayup-sayup seorang anak sedang melantunkan ayat-ayat suci dan kalimat-kalimat bijak di tengah-tengah daerah acara pendidikan.
Dengan begitu sudah terang perputaran uang di daerah itu sangat cepat , bahkan Pemkot Kota Surabaya pernah mencatat penghasilan dari daerah lokalisasi tersebut hingga dengan Rp.34 Milyar , WOW !
7. Resmi Di tutup 19 Juli 2014
Kawasan lokalisasi prostitusi legendaris di Surabaya "Gang Dolly" sudah resmi ditutup semenjak 2014. Sebelumnya sudah banyak sekali wacana pemerintah untuk menutup seluruh acara di daerah ini , akan tetapi gres terealisasikan sekarang ini. Tempat ini sudah banyak memakan korban orang-orang yang terkena penyakit HIV/Aids , makanya daerah itu harus ditutup.
Memang yang terang untuk sekarang ini Gang Dolly sudah resmi ditutup , akan tetapi masih menyimpan banyak menyimpan suatu dongeng kelam khususnya dunia prostitusi di negara indonesia ini.
loading...