Ilustrasi (foto: fineartgalleryhk.com) |
Dikisahkan di sebuah pedesaan terpencil seorang cowok yang berkeinginan main ke kota. Keinginannya itu sudah lama berlarut-larut namun belum saja terlaksana alasannya yakni lokasi kota yang sangat jauh dari daerah asalnya.
Hingga suatu waktu , cowok itu membulatkan tekadnya untuk pergi ke kota meski harus menempuh ribuan kilometer dari rumahnya. Tak ayal , hatinya dipenuhi kegembiraan alasannya yakni ia akan segera melihat kota untuk pertama kalinya.
Sebelum pergi ke kota , cowok itu sempat berpamitan dulu sama ayahnya. Karena ayahnya pernah ke kota sebelumnya , ia sempat menitipkan tiga pesan penting kepada anaknya jikalau seandainya sudah tiba di kota.
Pesan pertama berbunyi , "NAK jikalau nanti udah tiba di kota , ingat jikalau ada benda yang berwarna KUNING itu namanya SETUM , benda yang mampu digunakan untuk membuat jalan."
Pesan kedua berbunyi , "NAK jikalau nanti melihat benda berwarna HITAM itu yakni DODOL , makanan yang rasanya manis."
Pesan ketiga berbunyi , "NAK jikalau nanti melihat benda yang berwarna PUTIH itu yakni ROKOK."
Setelah mendengar tiga pesan yang disampaikan ayahnya , cowok itu terlihat memegang teguh pesan-pesan tersebut sambil berangkat ke kota.
Impian pun terwujud , cowok itu risikonya pertama kali tiba di kota. Dia dibuat kagum dengan melihat rumah-rumah besar dan kendaraan yang banyak , serta banyak daerah hiburan lainnya.
Ketika cowok itu sedang berjalan di sebuah jembatan , di mana di bawahnya yakni sungai yang cukup besar , beliau secara tak sengaja melihat ke bawah dan menemukan 'BENDA' berwarna KUNING.
Dia dengan enteng berkata , "Oh itu yah yang namanya 'SETUM'."
Padahal benda berwarna kuning yang mengambang di atas sungai tak lain yakni kotoran manusia. Tapi cowok itu menganggapnya SETUM alasannya yakni sudah berpegangan teguh sama pesan ayahnya.
Kemudian ia melanjutkan perjalanannya keliling kota. Di suatu daerah , ia melihat seorang pedagang kaki lima yang terlihat menjajakan benda berwarna HITAM.
Pemuda itu kemudian menghampiri pedagang tersebut dan dengan enteng berkata , "Masa beli DODOL nya ," katanya teringat pesan ayahnya yang kedua.
Pedagang itu menjawab , "Maaf mas ini bukan DODOL tapi ARANG."
Tak terima dengan tanggapan si pedagang itu , cowok tersebut kemudian menjawabnya sambil membentak , "KATA AYAH SAYA DODOL....... DODOL.... sini saya beli."
Karena ketakutan , pedagang itu lebih memilih mengalah dan kemudian menyerahkan ARANG yang disangka DODOL tadi.
Teringat kembali pesan ayahnya bahwa DODOL itu rasanya manis , cowok itu dengan lahap memakan ARANG yang disangka DODOL tadi.
Alhasil , bukannya manis yang dirasa , malah pahit yang ia rasakan. Belum lagi giginya jadi berwarna hitam semuanya alasannya yakni sudah memakan ARANG. Dengan perasaan kesal , ia merasa sudah ditipu ayahnya.
Tak mempedulikan yang tadi , cowok itu kemudian melanjutkan kembali perjalannya keliling kota dengan keadaan gigi berwarna hitam semua.
Di suatu daerah , cowok itu menemukan pedagang jalanan yang terlihat menjajakan benda berwarna PUTIH. Kemudian , cowok itu menghampirinya dan berkata , "Pak beli ROKOK nya ," kata cowok itu.
Pedagang tersebut menjawab , "Mas ini bukan ROKOK tapi PETASAN."
Tak terima kembali pesan ayahnya yang ketiga di salahkan , cowok itu kemudian membentak pedagang tersebut. "KATA AYAH SAYA ROKOK....... ROKOK....."
Pedagan itu pun ketakutan dan mau tak mau ia menyerahkan PETASAN tersebut yang disangka ROKOK kepada cowok itu.
Dengan kalem , cowok itu menyelipkan PETASAN yang disangka ROKOK tadi di mulutnya , dan kemudian menyalakannya dengan korek api.
Tentu saja , PETASAN tersebut eksklusif meledak di lisan cowok itu. Alhasil , semua gigi cowok itu copot dan tinggal tersisa tiga buah gigi lagi. Satu di antara tiga gigi yang tersisa sudah dalam keadaan longgar alias mau copot.
Merasa tidak enak , cowok itu memutuskan pergi ke dokter gigi untuk mencabut giginya yang sudah longgar. Sesudah dicabut , gigi cowok itu jadi tinggal dua lagi.
"Dok , berapa biaya cabut giginya ," tanya cowok itu kepada dokter.'
"Rp 500 mas ," jawab dokter.
Kemudian cowok itu menyerahkan uang Rp 1.000 dalam bentuk lembaran kepada dokter. "Aduh mas , gak ada kembaliannya ," kata dokter itu.
Dengan enteng cowok itu menjawab , "Biar pas , ya sudah Dok cabut saja satu gigi saya."
Dokter pun menuruti kemauan cowok itu dan mencabut satu giginya biar pas. Alhasil , gigi cowok itu tinggal satu lagi.
Cerita di atas hanyalah karang belaka dan tidak berdasarkan fakta atau kejadian sesungguhnya. Cerita di atas dibuat hanya untuk sehiburan semata.
loading...